Indonesia Investigasi
PEKALONGAN – Indonesia investigasi . com – Dalam rangka melestarikan tradisi sekaligus sebagai wujud rasa syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa Pemerintah Desa Kutorejo Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan menggelar acara sedekah Bumi dan Legenonan pada , sabtu malam 17 Mei 2025.
Acara digelar dihalaman Balai Desa Kutorejo suasana meriah mewarnai Desa Kutorejo , warga menggelar pertunjukan wayang Kulit sebagai bagian dari tradisi ruwat dan sedekah bumi dan disambut antusias oleh ratusan warga dari berbagai penjuru.
Pertunjukan wayang Kulit tersebut dipimpin oleh dalang kondang ki Bima Setyo Aji yang membawakan lakon ” Ontoseno Dutho “, Kisah dalam lakon tersebut menceritakan tentang perjalanan seorang tokoh yang harus melewati berbagai ujian dan rintangan dalam mencapai kebenaran dan kesempurnaan.Memilki makna yang mendalam tentang pentingnya kesabaran, kejujuran, dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan hidup.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, termasuk Camat, Kapolsek, Prokopimda, Babinsa, Bhabinkamtibmas tokoh masyarakat lainnya.Selain itu Penyerahan wayang kulit oleh Kepala Desa Kutorejo Kukuh Sembodo kepada dalang Ki Bima Setyo Aji.
Kepala Desa Kutorejo Kukuh Sembodo menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi turun-temurun yang dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur warga atas hasil bumi dan keselamatan desa. “Sedekah bumi dan ruwatan ini adalah bentuk doa bersama agar desa tetap tentram,subur, dan dijauhkan dari segala mara bahaya,” ujarnya.
“Kegiatan ini adalah sebuah acara tradisional yang dilakukan oleh warga Desa Kutorejo sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Acara ini disebut sebagai “Tasyakuran Legenonan” atau “Sedekah Bumi”, yang dilakukan setiap tahun.
“Dalam acara ini, warga Desa Kutorejo mengadakan pertunjukan wayang Kulit dengan lakon “Ontoseno Dutho ” sebagai hiburan. Tujuan dari acara ini adalah untuk memohon keberkahan dan keselamatan kepada Allah SWT, serta memohon hasil panen yang lebih melimpah di masa depan.”ungkapnya
Selain pertunjukan wayang Kulit , rangkaian acara sedekah bumi juga diisi dengan doa bersama, kirab tumpeng, Kegiatan dimulai dengan arak-arakan gunungan, yaitu tumpeng dan hasil bumi seperti sayur-mayur, buah, dan hasil panen lainnya yang dihias oleh setiap RT. Gunungan-gunungan itu kemudian dinilai oleh panitia dan tokoh desa berdasarkan keindahan, kekompakan, dan nilai simboliknya.serta hiburan rakyat. Warga bahu-membahu menyiapkan acara, menjadikan momen ini sebagai ajang kebersamaan dan pelestarian budaya.
Acara berlangsung hingga dini hari dengan tertib dan penuh kekhidmatan. Pemerintah desa Kutorejo berharap tradisi ini terus dilestarikan oleh generasi muda sebagai warisan budaya yang memperkuat jati diri dan kebersamaan masyarakat desa.
( ARIYANTO)