Indonesia Investigasi
Kota Langsa, Aceh – Komunitas seni di Kota Langsa bekerjasama mengadakan workshop dan pelatihan bertemakan pengembangan tradisi kepada para pemuda dan pegiat seni, Sabtu (31/8/24).
Beberapa pelatihan digelar diantaranya Workshop Musik Tradisional oleh Sanggar Sidoum, Workshop Penciptaan Karya Berbasis Lagu Tradisional Aceh oleh Lailisa,adah, dan Pelatihan Kerajinan Tradisional Aceh Ranup Meususon oleh Isra Fahriati.
Penggiat budaya Isra Fahriati, S.Pd.,M.Sn dalam sambutannya menjelaskan Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah I membuka peluang dan kesempatan serta memberi apresiasi kepada pelaku, komunitas, dan lembaga budaya dengan program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan Tahun 2024.
“Program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I ini merupakan sebuah program prioritas yang di selenggarakan di setiap tahunnya, program ini juga mendorong keberlangsungan kontinuitas dan ekosistem kebudayaan khususnya di Kota Langsa”, ujarnya.
Sementara salah seorang kepala sekolah turut mengapresiasi pelatihan yang diadakan oleh komunitas seni ini. Sopian, S.Pd, M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 3 Langsa mengaku sangat mendukung kegiatan pelatihan seni semacam ini. Menurutnya menjadi pegiat musik merupakan pilihan yang baik, karena nantinya bisa mendukung karir di masa depan.
“Selama ini saya sendiri sudah menjadi penikmat seni, dan seni ini nantinya berkesinambungan. Saat ini banyak orang-orang hebat terutama di Aceh yang dulunya merupakan pegiat seni”, ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta dan sebagian peserta merupakan siswa SMP, SMA/SMK dan mahasiswa. Sementara penutupan kegiatan akan dilakukan pada Sabtu (31/8) malam dengan menampilkan seni tari, vokal, dan musik tradisional.*
Nurma