Indonesia Investigasi
BEKASI — Ketua Ormas Jajaka Pondok Melati, Subur Hermawan, melontarkan kecaman keras, tajam, dan terbuka terhadap RS Karunia Kasih yang dinilainya telah bertindak kejam dan tidak berperikemanusiaan dengan menolak anggotanya, Yusup Bahtiar, yang juga dikenal sebagai wartawan.
Menurut Subur Hermawan, penolakan tersebut merupakan pelanggaran nurani dan mencederai hak dasar warga untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
> “Ini bukan persoalan sepele. Orang sakit datang untuk ditolong, bukan untuk ditolak. Yang ditolak itu anggota kami dan seorang wartawan. Ini perbuatan kejam,” tegas Subur Hermawan.
Ia menyebut, yang membuat publik semakin terusik adalah informasi dugaan lobi ‘ngopi bareng’ oleh oknum yang mengaku bagian dari manajemen RS Karunia Kasih mengutus seseorang, yang muncul setelah kasus ini mencuat.
> “Kalau benar ada lobi-lobi ngopi bareng, ini patut diduga sebagai upaya meredam masalah, bukan menyelesaikannya secara bermartabat. Pelayanan kesehatan tidak bisa ditukar dengan pendekatan informal,” ujarnya tajam.
Subur Hermawan menilai, dugaan pendekatan tersebut justru memperparah krisis kepercayaan publik terhadap manajemen RS Karunia Kasih dan menimbulkan pertanyaan besar soal integritas dan transparansi.
Di tengah kecaman keras itu, Subur Hermawan secara pribadi dan atas nama Ormas Jajaka Pondok Melati menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Polsek Pondok Gede yang dinilainya sigap, peduli, dan humanis terhadap anggotanya.
> “Saya mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polsek Pondok Gede yang peduli terhadap anggota saya. Kehadiran dan kepedulian mereka sangat berarti di saat kritis,” ucapnya.
Tak hanya itu, Subur Hermawan juga memberikan penghargaan khusus kepada seluruh manajemen dan tenaga medis RSUD Pondok Gede, yang disebutnya telah bertindak profesional dan cepat hingga berhasil menyelamatkan nyawa Yusup Bahtiar.
> “RSUD Pondok Gede telah membuktikan arti sesungguhnya pelayanan kesehatan. Mereka menyelamatkan nyawa anggota saya. Ini contoh rumah sakit yang bekerja dengan hati dan tanggung jawab,” tandasnya.
Subur Hermawan menegaskan pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, serta mendorong evaluasi serius terhadap RS Karunia Kasih oleh instansi terkait agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak RS Karunia Kasih belum memberikan pernyataan resmi terkait penolakan terhadap Yusup Bahtiar maupun dugaan lobi informal.
YB
