Artikel – Kita sering mendengar tentang banjir di beberapa kota besar di Indonesia. Selain menimbulkan kerugian material, banjir juga mengancam keselamatan jiwa manusia. Namun, tahukah kamu bahwa ada teknologi yang dapat membantu mengurangi banjir? Teknologi tersebut bernama biopori.
Biopori adalah solusi untuk penyerapan air dan penanggulangan banjir. Lubang kecil berbentuk cabang yang ditanam di tanah ini memiliki manfaat yang luar biasa. Biopori biasanya diletakkan di area yang rentan banjir atau daerah dengan daya serap tanah yang rendah. Dalam artikel ini, akan mengupas tentang manfaat biopori.
Menurut Hakim Duppa, penulis buku Reduksi Banjir dengan Resapan Berpori (2020), kata “bio” berasal dari kata hidup dan “pori” artinya pori-pori. Jadi, biopori adalah lubang buatan di tanah yang diisi dengan sampah organik untuk menyerap air. Dan lubang biopori ini biasanya memiliki diameter 10-30 cm kemudian diisi dengan sampah organik.
Sampah yang dimasukkan tersebut bisa berfungsi sebagai makanan bagi makhluk hidup yang berada di tanah, seperti cacing tanah dan mikroorganisme lainnya.
Selain itu lubang biopori juga, berfungsi sebagai lubang peresapan air ke dalam tanah. Ketika hujan, air tidak langsung mengalir ke dalam selokan atau parit, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang biopori. Biopori meningkatkan kemampuan menyerap air oleh tanah dan mengurangi risiko banjir di area tersebut.
Ternyata manfaat biopori tidak hanya sebagai pencegahan banjir tetapi juga menyuburkan tanah, mengurangi sampah organik, dan memengaruhi jumlah air tanah. Lubang resapan biopori dapat meningkatkan luas permukaan tanah dan kapasitas tanah untuk menampung air.
Membuat biopori sebagai lubang resapan sangat mudah. Buatlah lubang di area terbuka yang sering terkena hujan, seperti halaman rumah, tempat parkir, atau tempat terbuka lainnya. Kemudian lubangi tanah, bisa dengan bor tanah atau linggis, kemudian buatlah lubang dengan kedalaman 1 meter dan diameter 10-30 cm. Selanjutnya isi lubang tersebut dengan sampah organik kemudian tutup dengan kawat besi atau tutup pipa PVC yang sudah dilubangi terlebih dahulu.
Proses pengisian lubang biopori dengan sampah organik bisa secara bertahap setiap lima hari sampai benar-benar terisi penuh. Biarkan sampah dalam lubang biopori selama tiga bulan sampai menjadi pupuk kompos, kemudian angkat pupuk kompos dari lubang biopori. Dan Kompos yang sudah jadi tersebut, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman.
Dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatnya risiko banjir, biopori dapat menjadi solusi yang efektif dan mudah dilakukan. Ada banyak sekali manfaat yang bisa didapat dari lubang biopori. Selain mencegah banjir, biopori juga membantu mengurangi sampah organik dan menyuburkan tanah. Bagi Anda yang ingin mencoba, membuat lubang biopori sangat mudah dan bisa dilakukan di rumah. Selamat mencoba!
Penulis : Sarifuddin