Indonesia Investigasi
Bireuen – Derasnya aliran sungai dan curah hujan yang tinggi kerap menjadi ancaman bagi warga Desa Hagu, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen. Namun, kini harapan baru mulai tumbuh. Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 terus mempercepat pemasangan bronjong, sebagai benteng perlindungan dari ancaman longsor dan erosi. Jumat (28/02/2025).
Di bawah terik matahari, para prajurit bersama warga bekerja tanpa lelah. Batu demi batu disusun ke dalam anyaman kawat baja, membentuk dinding kokoh yang akan menjadi pelindung bagi pemukiman dan lahan pertanian di sekitar sungai. Bukan sekadar proyek pembangunan, ini adalah misi kemanusiaan—misi menjaga kehidupan dan masa depan desa.
Komandan Satgas TMMD Ke-123, Letkol Inf Ade Munandar, S.I.Pem menegaskan bahwa pemasangan bronjong ini menjadi salah satu prioritas utama dalam program TMMD kali ini.
“Bronjong ini bukan hanya tumpukan batu dan kawat, tetapi simbol perlindungan dan kepedulian kami terhadap masyarakat. Kami ingin memastikan desa ini lebih aman, lebih kuat, dan lebih siap menghadapi musim penghujan,” ungkapnya.
Semangat gotong royong semakin terasa. Warga yang sebelumnya cemas kini mulai tersenyum, ikut turun tangan, membantu semampu mereka. Bagi mereka, kehadiran Satgas TMMD bukan hanya menghadirkan pembangunan fisik, tetapi juga harapan dan keyakinan bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi tantangan alam.
Dengan pemasangan yang terus berlangsung, diharapkan bronjong ini segera rampung dan mampu menjadi tameng kuat yang melindungi desa dari bahaya longsor. Satu demi satu, langkah kecil ini akan membawa perubahan besar bagi kesejahteraan masyarakat.
Teuku Fajar al-Farisyi