Polri Sebut Bringas saat Perang Sarung di Jalan Raya, Para Pelaku Menangis saat Dilakukan Pembinaan

Indonesia Investigasi

Kebumen, Jawa Tengah – Baru-baru ini, video perang sarung berdurasi 19 detik viral, menunjukkan sekelompok orang tengah berkelahi di tengah jalan, di daerah Kutowinangun, Kebumen.

Kapolres Kebumen AKBP Recky, melalui Kasihumas Polres AKP Heru Sanyoto, menjelaskan bahwa para pelaku perang sarung, yang semuanya masih pelajar, telah diamankan polisi dan menjalani pembinaan.

“Pada saat perang sarung, kami langsung membubarkannya. Kami berhasil mengamankan total 7 anak pelaku,” terang AKP Heru, Jumat 22 Maret.

Bacaan Lainnya

Menurut AKP Heru, perang sarung terjadi pada hari Kamis tanggal 21 Maret 2024, sekitar pukul 01.40 WIB, di jalan raya Kutowinangun-Kutoarjo, di sebelah timur SMP N 2 Kutowinangun, masuk Desa Ungaran Kecamatan Kutowinangun, Kebumen.

Dari hasil pendataan, para pelaku berasal dari Kecamatan Kutowinangun, Mirit, Buluspesantren, dan Kebumen.

Selanjutnya, Kapolsek Kutowinangun AKP Sujatno menyatakan bahwa setelah penangkapan, para pelaku juga diberikan pembinaan yang melibatkan kepala sekolah, orangtua, dan kepala desa.

“Karena para pelaku masih pelajar, kami mengundang kepala sekolah, orangtua, dan kepala desa ke Mapolsek untuk turut serta dalam pembinaan,” jelas AKP Sujatno.

Para pelaku diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan mereka di masa depan dan meminta maaf kepada orangtua. Mereka menangis di hadapan orangtua dan berjanji untuk tidak melakukan tindakan berbahaya lagi.

“Anak-anak ini menangis saat kami melakukan pembinaan, mungkin karena menyesali perbuatannya. Video perang sarung juga viral di media sosial,” ungkap Kapolsek Kutowinangun AKP Sujatno.

Menurut AKP Sujatno, para pelaku telah berpindah tiga titik untuk melakukan perang sarung. Ini terungkap dari pesan WhatsApp di ponsel yang diamankan Polsek Kutowinangun.

Polsek Kutowinangun berhasil mengamankan 3 anak, sedangkan 4 anak lainnya diserahkan oleh Polsek Ambal. Polisi juga menyita 5 senjata sarung yang diubah menjadi senjata tajam dan 7 sepeda motor.

“Mereka berjanji melalui pesan WhatsApp dan melakukan perang sarung setelah menentukan titiknya. Mereka mengakui hanya iseng melakukan perang sarung,” jelas AKP Sujatno.

Ketika berada di Polsek Kutowinangun, para pelaku mengatakan kepada orangtua mereka bahwa mereka akan pergi ke masjid untuk sholat tarawih. Namun setelah dari masjid, mereka yang ternyata saling kenal berjanji untuk melakukan perang sarung.

Saat ini, para pelaku wajib melapor ke Polsek Kutowinangun sebagai bagian dari pembinaan.

“Kami berharap para pelaku benar-benar jera dan tidak mengulangi perbuatannya di masa mendatang,” pungkasnya.

(Humas Polres Kebumen/Jumardin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *