Karang Intan, Kalimantan Selatan – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan mulai membudidayakan lobster air tawar sebagai salah satu program kemandirian bagi warga binaannya. Budidaya lobster air tawar dianggap sebagai peluang bisnis yang menjanjikan dan dapat dilakukan dalam skala kecil sebagai persiapan bagi warga binaan sebelum kembali ke masyarakat setelah menjalani pembinaan di Lapas.
“Budidaya lobster air tawar di tempat kita masih dalam tahap uji coba dan skala kecil, dengan hanya lima pasang indukan di penangkaran. Namun, jika budidaya ini berhasil menghasilkan lobster air tawar dalam jumlah banyak, kami akan memasarkannya ke luar Lapas,” jelas Kepala Subseksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja, Ferry Maydani, Rabu (3/1/2024).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa satu pasang indukan lobster air tawar yang dimiliki Lapas Narkotika Karang Intan dapat menghasilkan sekitar 40 anakan saat bertelur, namun perkembangan anakan dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, seperti sifat kanibal lobster dan kondisi cuaca. Saat ini, hanya tersisa sekitar 20 anakan.
“Dua orang warga binaan yang aktif dalam budidaya lobster ini melakukan perawatan mulai dari memberikan pakan hingga memastikan mesin air dan aerator berfungsi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan arus air yang baik,” tambahnya.
Kepala Lapas Narkotika Karang Intan, Wahyu Susetyo, menyatakan bahwa program kemandirian yang diadakan oleh Lapas memberikan kesempatan yang sama kepada semua warga binaan untuk mengembangkan keterampilan dan kemandirian, termasuk melalui budidaya lobster air tawar.
“Kami menyelenggarakan berbagai program kemandirian bagi warga binaan sebagai bekal sebelum mereka kembali ke masyarakat. Salah satu program baru yang kami hadirkan adalah budidaya lobster air tawar. Lobster air tawar dikenal sebagai produk kuliner yang lezat dan diminati banyak orang. Inilah alasan kami memilih budidaya lobster air tawar sebagai kegiatan positif bagi warga binaan selama menjalani pembinaan di Lapas,” pungkasnya.
(Rhn)