Karang Intan, Kalimantan Selatan – Meski berada di balik jeruji besi, warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan tetap mampu menghasilkan karya dengan mengukir kreativitas, salah satunya adalah membuat sangkar burung pada Selasa (30/1). Lapas Narkotika Karang Intan memfasilitasi berbagai kegiatan positif bagi warga binaannya sebagai persiapan sebelum kembali ke masyarakat setelah menjalani pembinaan.
“Kami memfasilitasi berbagai kegiatan positif yang dapat dipilih oleh warga binaan, untuk mengembangkan bakat dan keterampilan selama masa pembinaan di Lapas Narkotika Karang Intan. Salah satunya adalah pembuatan sangkar burung ini,” jelas Kepala Lapas, Wahyu Susetyo.
Wahyu menambahkan bahwa pembuatan sangkar burung terkait dengan kegiatan pembinaan kemandirian lainnya di Lapas Narkotika Karang Intan, seperti penangkaran burung murai.
“Lapas Narkotika Karang Intan memiliki penangkaran burung murai, jadi ketika ada masyarakat yang ingin membeli burung murai, mereka juga dapat membeli sangkarnya di tempat kami,” tambahnya.
Pembuatan sangkar burung dilakukan oleh dua warga binaan, Kidin dan Emon, di bawah bimbingan Seksi Kegiatan Kerja. Mereka mempelajari keahlian tersebut secara otodidak selama menjalani pembinaan di Lapas Narkotika Karang Intan.
Dengan menggunakan pensil, mereka mengukir motif pada bidang kayu sebelum dipotong menjadi bagian rangka sangkar. Proses menyusun, memaku, dan memasang lidi ventilasi dilakukan dengan teliti.
“Membuat sangkar burung ini tidak sulit, tetapi memerlukan ketelatenan. Kami sangat bersyukur bahwa selama menjalani pembinaan di Lapas Narkotika Karang Intan, kami memiliki kesempatan untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu yang positif seperti ini,” ungkap Kidin.
Dia berharap setelah bebas nanti, pengalaman dan keahlian yang diperoleh selama di Lapas dapat digunakan sebagai sumber penghidupan untuk keluarganya.
(Rhn)