Indonesia Investigasi
Aceh Tamiang, Aceh – Jembatan Penghubung Seruway-Bendahara terletak di Dusun Pante Desa Tangsi Lama Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang telan korban 1 (satu) unit mobil pick up jenis L300 bermuatan batu bata tidak sanggup naiki tanjakan tinggi kaki jembatan.
Informasi terhimpun dari warga setempat, Mobil L300 bermuatan batu bata dari Desa Padang Langgis, Seruway menuju Desa Marlempang, Bendahara melintasi Jembatan Penghubung antar kecamatan anggaran dari pemerintah Aceh itu, saat menaiki tanjakan kaki jembatan mobil mundur dan jatuh ke jurang sisi kiri tebing kaka jembatan dan terbalik, Jum’at (31/05/24) sekira pukul 18.15 Wib.
Menurut salah seorang Tokoh Masyarakat Desa Tangsi Lama, Safaruddin warga Dusun Pante dekat jembatan tersebut mengatakan, mobil L300 bermuatan batu bata itu tidak sanggup naiki tanjakan kaki jembatan tersebut karena muatan berkisar capai 3 ton dan ancang-ancang mungkin sudah setengah naik baru di ovor gigi mobil ke gigi satu.
“Kendalanya sebenarnya bukan ketinggian tanjakan tetapi karena kondisi badan jalan masih tanah dan tidak rata atau agak bergelombang, hal ini menyebabkan mobil tidak melaju mulus karena menjaga keseimbangan,” ujar Safaruddin kepada media ini, Sabtu (01/06/24).
“Kami masyarakat meminta kepada pihak pemerintah agar mempertimbangkan langkah antisipasi terhadap upaya penyelamatan bagi masyarakat pengguna lintasan penghubung antar kecamatan tersebut tidak lagi jadi korban berikutnya,” harap Mantan Kadus Dusun Pante masa Datok M. Tahe itu.
Datok Penghulu Kampung Tangsi Lama, Aliuddin membenarkan, telah terjadi peristiwa maut di jembatan penghubung Senara pada Jum’at jelang malam, 31 Mei 2024 dialami mobil jenis L300 pickup bermuatan batu bata mundur akibat tidak berhasil naiki tanjakan kaki jembatan hingga tersungkur ke jurang sisi kiri jembatan.
“Peristiwa kecelakaan tunggal itu akibatkan supir L300 mengalami cidera patah tangan dan dan nding bak mobil pecah dan batu bata berhambur di lokasi tempat kejadian peristiwa (TKP). Sekitar pukul. 20.00 wib, masyarakat Dusun Pante dipandu Safaruddin datang membantu angkat mobil tersebut,” kata Datok Penghulu Kampung Tangsi Lama.
Kata Datok Tangsi Lama, kondisi kaki jembatan sangat terjal sehingga sulit untuk dinaiki bagi kendaraan bermuatan, terutama roda tiga, seperti becak bermuatan harus menunggu bantuan pendorong baru bisa naiki tanjakan terjal kaki jembatan penghubung Senara itu.
“Kita berharap kejadian kecelakaan tidak terjadi lagi bagi masyarakat pelintas di jembatan penghubung Senara, baik kecelakaan tunggal maupun akibat rentetan kendaraan yang mundur dan menghantam kendaraan dibelakang nya,” harap Pemimpin Wilayah Desa Tangsi Lama itu.
Ia meminta kepada pihak pemerintah, bapak Pj Bupati, Kadis pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR), serta instansi terkait lainnya agar segera menuntaskan proses penyelesaian terkait design tata ruang serta rencana awal pembangunan jembatan Senara dan jalan lintas pendukungnya.
“Setidaknya kami mohon dibangun sejenis unit bangunan antisipasi, seperti pagar atau dinding disisi tebing kaki jembatan atau upaya pengurangan keterjalan tanjakan dan pengaspalan badan jalan, atau apapun itu secara teknis dapat mencegah jatuh korban berlanjut di jembatan tersebut,” pinta Datok Penghulu Kampung Tangsi Lama.*
SAP