Dosen dan Mahasiswa Unukase bersama Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru Siap Jalankan Program Kampus Mengajar Batch 8

Indonesia Investigasi

Banjar – Dosen dan mahasiswa Unukase Lapor diri ke Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru untuk melaksanakan program kampus mengajar batch 8, Rabu (04/08/2024).

Program Kampus Mengajar, yang merupakan bagian dari inisiatif Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), terus bergerak maju dengan misi utama untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Pada angkatan ke-8 ini, program ini kembali melibatkan ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, termasuk dari Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE)

Program Kampus Mengajar bertujuan untuk memberdayakan mahasiswa sebagai agen perubahan di sekolah-sekolah, khususnya di daerah-daerah terpencil dan tertinggal. Pada angkatan ini, fokus utama adalah peningkatan literasi dan numerasi siswa di sekolah dasar. Mahasiswa tidak hanya membantu dalam proses pengajaran, tetapi juga berperan aktif dalam membantu para guru dan staf sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan menyenangkan.

Bacaan Lainnya

Para mahasiswa dari Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan, ULM, Borles, dan UNISKA yang berpartisipasi dalam Kampus Mengajar Angkatan 8 ini membawa semangat pengabdian yang tinggi. Mereka datang dari berbagai latar belakang dan program studi, namun memiliki visi yang sama: “ memberikan kontribusi nyata untuk pendidikan Indonesia. Melalui program ini, mereka diberi kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka peroleh di kampus ke dalam dunia nyata, sekaligus belajar dari pengalaman langsung di lapangan, “Ujar Redhana selaku DPL KM 8

Di berbagai daerah penugasan, mereka bekerja sama dengan sekolah dan masyarakat lokal untuk menghadirkan solusi kreatif dalam menghadapi tantangan pendidikan, terutama di sekolah-sekolah yang masih kekurangan sumber daya. Melalui pendekatan kolaboratif, mahasiswa tak hanya menjadi pengajar, tetapi juga menjadi mentor dan role model bagi siswa-siswa di sekolah tersebut. Selain itu, mereka juga berperan dalam mengidentifikasi masalah-masalah spesifik yang dihadapi oleh sekolah dan membantu mencari solusi bersama.

Dengan kehadiran mereka di sekolah-sekolah, dampak positif mulai dirasakan. Siswa menjadi lebih antusias dalam belajar, keterampilan literasi dan numerasi meningkat, serta hubungan antara sekolah dan masyarakat semakin erat. Para guru juga merasa terbantu dengan inovasi-inovasi yang dihadirkan oleh para mahasiswa, terutama dalam hal pengajaran kreatif dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

Keterlibatan mahasiswa dalam program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi sekolah dan siswa, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi mereka sendiri. Banyak dari mereka yang menyatakan bahwa melalui Kampus Mengajar, mereka belajar tentang arti pengabdian, kepemimpinan, dan pentingnya kolaborasi. Mereka juga mendapatkan wawasan baru tentang realitas pendidikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang selama ini kurang terjangkau oleh sumber daya pendidikan yang memadai.

Partisipasi dari berbagai universitas seperti UNUKASE, ULM, Borles, dan UNISKA dalam program ini juga menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi lintas institusi untuk mencapai tujuan bersama. Kampus Mengajar bukan hanya tentang meningkatkan kompetensi siswa, tetapi juga tentang memperkuat jejaring antar mahasiswa dari berbagai daerah dan latar belakang. Mereka bertukar ide, pengalaman, dan strategi untuk menghadapi berbagai tantangan di lapangan, yang pada akhirnya memperkaya pembelajaran mereka sendiri.

Program Kampus Mengajar Angkatan 8 ini juga memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mendapatkan pengakuan kredit akademik dari kegiatan yang mereka lakukan. Ini sejalan dengan konsep Merdeka Belajar, di mana mahasiswa diberi kebebasan untuk belajar di luar kelas dan mengembangkan diri melalui pengalaman nyata. Dengan demikian, selain berkontribusi pada peningkatan pendidikan di Indonesia, mereka juga mendapatkan manfaat langsung untuk pengembangan akademik dan karir mereka di masa depan.

Keikutsertaan mahasiswa dari Universitas Nahdlatul Ulama, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Borneo Lestari, dan Universitas Islam Kalimantan dalam Kampus Mengajar Angkatan 8 ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pendidikan tinggi dan masyarakat dapat membawa perubahan positif yang berkelanjutan. Dengan semangat gotong royong dan dedikasi yang tinggi, para mahasiswa ini siap menjadi agen perubahan untuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik. (hn/mpd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *