Desa Kampil Raih Peringkat Kedua Desa Berkinerja Baik dalam Penanganan Stunting di Provinsi Jawa Tengah

 

Indonesia Investigasi 

 

PEKALONGAN – Indonesia investigasi. com – Upaya Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam menekan angka stunting kembali menunjukkan hasil yang menggembirakan. Desa Kampil, Kecamatan Wiradesa, meraih peringkat kedua kategori Desa Berkinerja Baik dalam Pelaksanaan Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Jawa Tengah untuk tahun 2025, berdasarkan penilaian dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispermadesdukcapil) provinsi Jawa Tengah. Penghargaan tersebut diterima oleh Kepala Desa Kampil, Slamet Sutrisno, S.E., di ruang rapat Indraprasta lantai 2 Baperida Kabupaten Pekalongan, pada Kamis, 23 Oktober 2025, dalam acara rapat koordinasi Tim Pembina Posyandu Kabupaten Pekalongan.

Bacaan Lainnya

 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinas PMD) Kabupaten Pekalongan, Agus Dwi Purnomo, S.STP., M.A.P., mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi yang mendalam terhadap prestasi ini. Menurutnya, capaian tersebut menjadi bukti konkret bahwa intervensi yang dilakukan oleh pemerintah desa melalui anggaran desa dapat berkontribusi signifikan dalam percepatan penurunan angka stunting di wilayahnya.

 

“Capaian ini luar biasa dan menunjukkan bahwa Desa Kampil telah berhasil memanfaatkan anggaran desa secara efektif. Ini langkah positif dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Pekalongan,” ujar Agus saat ditemui di sela-sela rapat.

 

Agus menambahkan, langkah penanganan stunting bukan hanya dilakukan oleh Desa Kampil, melainkan juga oleh seluruh desa di Kabupaten Pekalongan. Namun, tingkat keberhasilan mereka berbeda-beda, tergantung pada sejauh mana intervensi dan pendampingan yang dilakukan.

 

“Desa-desa lain juga berusaha menggunakan program yang serupa. Namun, hasilnya bervariasi; ada yang sudah maksimal dan ada yang masih memerlukan pendampingan lebih lanjut. Oleh karena itu, kolaborasi lintas program dan kegiatan sangat penting untuk mempercepat penurunan stunting di masing-masing wilayah,” jelasnya.

 

Lebih lanjut, Agus berharap penghargaan yang diraih Desa Kampil dapat menjadi model inspiratif bagi desa-desa lainnya dalam mengelola program penanganan stunting.

 

“Harapan kami, capaian ini bisa menjadi contoh bagi seluruh desa tentang bagaimana peran aktif dalam menurunkan angka stunting, baik dari aspek pola, tata cara, maupun keterlibatan masyarakat,” pungkasnya.

 

Kepala Desa Kampil, Slamet Sutrisno, S.E., menjelaskan bahwa keberhasilan desa tersebut tidak lepas dari inovasi program yang dinamakan “SILAMATS” (Siap Lindungi Anak dan Masyarakat Tanpa Stunting). Melalui program ini, pemerintah desa mampu menurunkan angka stunting secara signifikan dalam jangka waktu sebelum dan sesudah pelaksanaan program.

 

“Desa kami berhasil menjadi salah satu desa terbaik dalam penanganan stunting karena inovasi yang kami lakukan dengan memanfaatkan dana desa. Ini terlihat jelas dari penurunan angka stunting sebelum dan sesudah program dijalankan,” ungkap Slamet.

 

Program “SILAMATS” berfokus pada peningkatan pelayanan dan pencegahan stunting melalui berbagai kegiatan terintegrasi, termasuk edukasi gizi, pemantauan tumbuh kembang balita, dan pemberdayaan keluarga berisiko stunting.

 

Beberapa langkah yang diambil dalam program “SILAMATS” antara lain adalah memberikan edukasi terpadu melalui kelas untuk ibu hamil, remaja, serta balita, pelatihan bagi kader kesehatan di desa, serta penyediaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan sumber dana dari desa dan pemerintah daerah setempat.

 

Data dari Bapperida Kabupaten Pekalongan menunjukkan penurunan angka prevalensi stunting yang signifikan. Pada tahun 2023, angka prevalensi stunting berdasarkan SSGI tercatat sebesar 28,6 persen, sedangkan pada tahun 2024 diperkirakan menjadi 19,5 persen. Hal ini mengangkat peringkat Kabupaten Pekalongan dalam penanganan stunting dari posisi 34 ke peringkat 12 di antara 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.

(ARI )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *