Aceh Barat Bentuk Satgas Kendali Mutu dan Pelayanan Kesehatan, Fokus Pembenahan RSUD Cut Nyak Dhien

Rapat Tim Satuan Tugas (Satgas) Kendali Mutu dan Pelayanan Kesehatan Kabupaten Aceh Barat telah merampungkan tahap awal kajian dan evaluasi permasalahan kesehatan.foto/istimewa

Indonesia Investigasi

 

MEULABOH – Tim Satuan Tugas (Satgas) Kendali Mutu dan Pelayanan Kesehatan Kabupaten Aceh Barat telah merampungkan tahap awal kajian dan evaluasi permasalahan kesehatan, dengan fokus utama pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh. Tim yang diketuai oleh Cut Hasanuddin ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 156 Tahun 2025 tertanggal 3 Maret 2025 dan dikukuhkan pada 14 Maret 2025.

 

Bacaan Lainnya

Pembentukan Satgas ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Aceh Barat untuk memprioritaskan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

 

Dengan tugas utama mengidentifikasi permasalahan kesehatan secara mendalam dan merekomendasikan solusi kepada pemerintah, Satgas diharapkan mampu membawa perubahan positif baik di fasilitas kesehatan tingkat lanjut seperti rumah sakit maupun tingkat primer seperti puskesmas.

 

Setelah bekerja intensif selama hampir dua bulan, Tim Satgas telah merumuskan sejumlah rekomendasi awal yang akan disampaikan secara utuh kepada Bupati Aceh Barat untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut. Beberapa poin penting dalam rekomendasi tersebut meliputi:

 

Revisi Peraturan Bupati (Perbup) lama terkait Mekanisme Penggunaan Dana dari Pendapatan Jasa Pelayanan telah dilakukan mengingat adanya perubahan pada regulasi di tingkat atasnya. Perbup baru akan segera ditetapkan. Pembahasan mengenai Perbup tentang Remunerasi juga tengah dilakukan dengan mempertimbangkan asas keadilan dan meminimalisir ketimpangan antar pemberi pelayanan.

 

Pengawasan dan Manajemen Rumah Sakit: Tim Satgas merekomendasikan penunjukan Tim Pengawas Internal (SPI) RSUD Cut Nyak Dhien agar merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 200/PMK.05/2017.

 

Sementara untuk penunjukan Dewan Pengawas, Tim merekomendasikan agar mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 79 Tahun 2018 serta mempertimbangkan profesionalitas dan keahlian di bidang perumahsakitan. Penunjukan posisi manajerial juga ditekankan harus berdasarkan kompetensi dan keahlian yang sesuai.

 

Tim Satgas menyoroti pentingnya pengelolaan SDM di rumah sakit yang mengacu pada Analisis Beban Kerja (ABK) untuk memastikan efisiensi dan efektivitas pelayanan.

 

Salah satu rekomendasi penting terkait sarana dan prasarana adalah agar Pemerintah Kabupaten segera mengambil langkah-langkah untuk mengoperasionalkan pelayanan cathlab di RSUD Cut Nyak Dhien. Tim Satgas menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi kerjasama dengan pihak lain yang dapat memberikan keuntungan bagi rumah sakit dalam mewujudkan layanan ini.

 

Tim Satgas juga memberikan perhatian pada kualitas pelayanan di berbagai unit rumah sakit, termasuk rawat inap, rawat jalan, pelayanan gawat darurat, serta aspek kenyamanan, ketertiban, dan kebersihan lingkungan rumah sakit. Tim juga menekankan pentingnya kesadaran dan tanggung jawab masyarakat yang berkunjung ke rumah sakit untuk mematuhi aturan demi menjaga kenyamanan, ketertiban, dan kebersihan bersama.

 

Ketua Satgas Kendali Mutu dan Pelayanan Kesehatan Aceh Barat, Cut Hasanuddin menyampaikan bahwa rekomendasi awal ini merupakan hasil kerja keras tim selama hampir dua bulan dalam mengidentifikasi akar permasalahan di RSUD Cut Nyak Dhien.

 

“Rekomendasi akhir secara keseluruhan akan kami sampaikan kepada Bapak Bupati Aceh Barat. Kami berharap rekomendasi ini dapat menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan yang tepat demi peningkatan mutu dan pelayanan kesehatan di Kabupaten Aceh Barat,” ujarnya.

 

Langkah selanjutnya, Tim Satgas akan menyampaikan rekomendasi ini kepada Bupati Aceh Barat dan menunggu arahan lebih lanjut untuk implementasinya. Diharapkan, upaya ini dapat membawa perubahan signifikan dalam kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh dan pada akhirnya memberikan pelayanan kesehatan prima kepada seluruh masyarakat Aceh Barat.

 

Nouval Farabi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *