180 Kepala Keluarga Terima Daging Kurban di Teupin Kupula

Indonesia Investigasi

BIREUEN – Sebanyak 180 Kepala Keluarga (KK) di Desa Teupin Kupula, Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen, menerima daging kurban pada momentum Iduladha tahun ini. Pembagian daging ini berasal dari bantuan besar yang disumbangkan oleh Feridian Subarni dan keluarga, yang disalurkan melalui Pemerintah Gampong setempat.

 

Kurban yang disalurkan mencakup 1 ekor sapi dengan bobot lebih kurang 300 kg dengan rincian setelah di potong menjadi 220 kilogram daging, 80 kilogram tulang dan 21 kilogram isi dalam (jeroan). Bantuan tersebut menjadi angin segar bagi seluruh warga desa, karena seluruh KK mendapatkan bagian secara merata dan adil, tanpa terkecuali. Warga pun menyambut pembagian ini dengan penuh rasa syukur.

Bacaan Lainnya

 

Keuchik Teupin Kupula, Anwar, yang lebih dikenal dengan sapaan Apa Wan Janggot, menyampaikan ucapan terima kasih secara terbuka kepada Feridian Subarni dan keluarga. Ia menyebut bahwa bantuan ini adalah hasil dari komunikasi dan lobi yang intens dirinya lakukan demi kepentingan masyarakat desa.

 

“Atas nama seluruh masyarakat, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Feridian Subarni dan keluarga. Ini adalah bentuk kepedulian yang sangat berarti bagi kami, dan menjadi penguat tali silaturahmi antara masyarakat dengan para dermawan,” ujar Apa Wan Janggot.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan pembagian dilakukan secara transparan dan tertib. Setiap kepala keluarga menerima paket kurban sesuai jumlah yang ditetapkan oleh panitia gampong, guna memastikan keadilan dan pemerataan manfaat.

 

Feridian Subarni, yang dikenal sebagai pengusaha asal Bireuen, selama ini memang aktif memberikan bantuan sosial di berbagai momen penting. Bantuan kurban ini merupakan bentuk konsistensi dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

 

Dengan adanya bantuan ini, perayaan Iduladha di Teupin Kupula terasa lebih meriah dan bermakna. Selain menjadi ajang ibadah dan berbagi, momen ini juga memperkuat hubungan emosional antara masyarakat, pemimpin desa, dan para dermawan.

 

Teuku Fajar Al-Farisyi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *