Halmahera, Tidore – Sejarah Hari Nusantara terkait erat dengan pembentukan negara Indonesia sebagai negara kepulauan. Setiap tanggal 13 Desember, Indonesia merayakan kedaulatan wilayah perairannya. Hari Nusantara menjadi pengingat perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaan dan kedaulatan wilayah.
Meskipun ditetapkan sebagai peringatan pada 2001 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, Deklarasi Djuanda pada 1960 dan aturan turunannya telah mengatur lalu lintas laut damai di perairan Indonesia. Pada 1982, PBB menetapkan Deklarasi Djuanda dalam UNCLOS, memperluas wilayah Indonesia dari 2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km².
Wacana menjadikan tanggal 13 Desember sebagai Hari Nusantara muncul pada 1999 dan diresmikan pada 2001. Peringatan ini menekankan bahwa laut menjadi penghubung dan pemersatu bangsa, serta mengenalkan potensi laut sebagai ruang hidup dan ruang juang.
Pada 2023, peringatan Hari Nusantara akan diadakan di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Tema “Merajut Konektivitas Nusantara dan Ekonomi Maritim dari Titik Nol Jalur Rempah” diharapkan mengangkat kembali posisi Tidore sebagai pusat rempah-rempah. Serangkaian acara akan melibatkan pemerintah daerah, TNI/Polri, dan masyarakat setempat.
Gubernur Provinsi Maluku Utara berharap acara ini memberi dampak positif pada perekonomian lokal. Kemenhub menyediakan sarana transportasi untuk mendukung pelaksanaan acara, termasuk bus dan kapal.
(Sarifuddin)