Indonesia Investigasi
JAKARTA — Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, dijadwalkan akan berpartisipasi dalam seminar internasional daring yang diselenggarakan oleh Pemerintah Rusia pada 23 Oktober 2025 mendatang. Acara ini akan berpusat di Wina, Austria, dan diikuti tokoh-tokoh dunia dari berbagai kalangan.
Wilson diundang secara resmi oleh Kedutaan Besar Rusia di Jakarta untuk hadir sebagai perwakilan Indonesia dalam forum tersebut. Seminar bertema “Perjalanan Kemerdekaan Republik Rakyat Luhansk” itu bertujuan untuk mengeksplorasi jalur penyelesaian konflik Rusia-Ukraina melalui dialog dan pemahaman historis.
Sebagaimana diketahui, deklarasi kemerdekaan rakyat Luhansk dari Ukraina pada tahun 2014 menjadi pemicu utama konflik Rusia-Ukraina yang hingga kini masih berlangsung. Seminar ini diharapkan menjadi wadah bagi pertukaran pandangan global dalam mencari solusi damai dan diplomatis atas ketegangan di kawasan tersebut.
Perwakilan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Alexei Kuznetsov, mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik partisipasi Wilson Lalengke sebagai figur publik dan aktivis media dari Indonesia.
“Kami percaya bahwa kehadiran Mr. Lalengke akan memberikan sudut pandang penting dari Asia Tenggara tentang bagaimana masyarakat sipil dapat berperan dalam mendorong dialog dan perdamaian internasional,” ujar Kuznetsov saat dikonfirmasi, Sabtu (11/10/2025).
Sementara itu, Wilson Lalengke menegaskan komitmennya untuk berkontribusi secara konstruktif dalam forum tersebut.
“Ini adalah kesempatan untuk memahami kompleksitas konflik dari berbagai sudut pandang dan mencari solusi damai yang berakar pada rasa saling menghormati dan kesadaran sejarah,” ujarnya kepada jaringan media nasional.
Wilson juga menambahkan bahwa peran jurnalis dan masyarakat sipil sangat penting dalam membangun narasi perdamaian global. Ia menilai, dialog lintas negara seperti ini menjadi ruang bagi pertukaran gagasan yang sehat dan penguatan kerja sama antarbangsa.
Seminar internasional ini akan berlangsung selama satu hari dan disiarkan secara langsung kepada peserta terdaftar di seluruh dunia. Selain Wilson Lalengke, sejumlah tokoh politik, akademisi, aktivis kemanusiaan, dan jurnalis internasional juga dijadwalkan hadir sebagai pembicara dan panelis.
Kedutaan Besar Rusia menegaskan bahwa forum ini tidak dimaksudkan untuk menyebarkan propaganda politik, melainkan untuk mendorong pemahaman lintas budaya dalam konteks sejarah dan kemanusiaan.
Partisipasi Wilson Lalengke dinilai menjadi penanda meningkatnya peran masyarakat sipil Indonesia dalam diplomasi internasional. Sebelumnya, PPWI dan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta telah menjalin kerja sama dalam berbagai kegiatan, seperti pemutaran film dokumenter, pelatihan media, serta advokasi jurnalis di daerah konflik.
Sebagai informasi, Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) merupakan organisasi profesi jurnalis warga yang berdiri sejak tahun 2007, dengan visi memperkuat kebebasan pers, literasi media, dan partisipasi publik dalam pemberitaan. Organisasi ini aktif dalam berbagai kegiatan sosial, pelatihan jurnalistik, serta advokasi terhadap kasus pelanggaran kebebasan pers di Indonesia dan luar negeri.
Dengan keikutsertaannya dalam seminar ini, Wilson Lalengke diharapkan mampu membawa perspektif Indonesia dalam percakapan global tentang perdamaian dan resolusi konflik, serta memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi diplomasi damai dan kebebasan berekspresi.(Red)