Banjarbaru, Kalimantan Selatan – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru berhasil melakukan panen kacang tanah seberat 100 kilogram (kg), pada Selasa (13/11). Proses panen tersebut melibatkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) bersama dengan Kepala Lapas Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa, serta jajaran Pejabat Struktural dan Staf Kegiatan Kerja.
Wayan menyatakan bahwa panen kacang tanah ini merupakan bukti kesuksesan dari program pembinaan yang diterapkan kepada warga binaan. “Ini adalah panen kedua tahun ini, dan mereka telah menunjukkan keuletan, kesabaran, dan keterampilan dalam proses ini. Kami bangga dengan prestasi ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wayan menjelaskan bahwa Lapas Banjarbaru saat ini sedang melakukan pembenahan pada Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) untuk mendukung proses pembinaan warga binaan.
“SAE Labaru, merupakan hasil kreativitas warga binaan. Di sana, terdapat berbagai kegiatan pembinaan, seperti perkebunan, pertanian, perikanan, dan peternakan. Kami berharap peningkatan SAE ini akan membuat warga binaan semakin produktif di masa depan,” harap Wayan.
Kepala Subseksi Kegiatan Kerja, Ady Tri Marwoko, menjelaskan tentang proses panen kacang tanah. “Mulai dari pembibitan hingga panen, membutuhkan waktu sekitar 90 hingga 100 hari,” ujarnya.
“Hasil panen kacang tanah ini akan dipasarkan ke mitra Lapas, dan sebagian lagi akan digunakan sebagai bibit untuk penanaman kembali,” tambah Ady.
Ady juga menyatakan bahwa budidaya kacang tanah merupakan salah satu dari berbagai jenis budidaya sayuran yang ditekuni oleh warga binaan di SAE Lapas Banjarbaru.
“Selain kacang tanah, kami juga menanam terong, jagung hibrida, timun, kangkung, dan sayuran hidroponik. Kami akan terus menambah jenis tanaman agar warga binaan semakin terampil dan produktif untuk masa depan setelah bebas,” tutup Ady.
(Rhn)