Warga Tantang Penegak Hukum Tangkap Udin KE, Diduga Gembong Besar Narkoba di Labuhan Batu

 

Indonesia Investigasi 

 

Labuhan Batu – Sumatera Utara, 13 September 2025 – Suara keras masyarakat kembali menggema. Mereka menantang langsung aparat penegak hukum di Kabupaten Labuhan Batu, mulai dari Satnarkoba Polres Labuhan Batu, Kodim 0209/LB, hingga Subdenpom I/1-2 Rantau Prapat, untuk memburu dan melumpuhkan sosok yang diduga kuat sebagai gembong narkoba besar, Udin KE. Nama ini disebut-sebut sudah lama menjadi “hantu” yang meracuni generasi muda melalui bisnis sabu dengan jaringan yang sangat rapi.

Bacaan Lainnya

 

Informasi dari masyarakat menyebutkan, Udin KE tidak hanya bergerak sendiri. Ia disebut memiliki jaringan terstruktur, mulai dari pengawas lapangan yang sering dijuluki “tukang bagi buah”, hingga kaki tangan yang menjadi tangan kanan kepercayaannya. Omzet bisnis haram yang digelutinya bahkan ditaksir mencapai ratusan juta rupiah setiap bulan, sebuah angka yang fantastis sekaligus mengerikan bagi sebuah sindikat narkoba di daerah.

 

Jaringan Terstruktur, Lokasi Disebar di Beberapa Titik

Salah satu titik yang diduga menjadi pusat peredaran narkoba jaringan Udin KE berada di Lingkungan Aek Riung, Kelurahan Sigambal, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. Di lokasi tersebut, dua nama yakni Hasan diduga sebagai pengedar dan BU kerap disebut sebagai penggerak lapangan. Mereka diyakini menjalankan roda bisnis sabu langsung di bawah komando Udin KE.

 

Tak berhenti di sana, jaringan ini juga merambah ke daerah Dusun Mualmas, Kecamatan Bilah Hulu. Di titik ini, seorang pria berjulukan Napi disebut-sebut sebagai tangan kanan sekaligus orang kepercayaan Udin KE. Napi ditengarai memiliki peran vital, yakni membagi paket narkoba ke berbagai titik distribusi yang telah diatur sedemikian rupa, bahkan napi juga keras edar sabu. Pola kerja semacam ini membuat peredaran narkoba jaringan Udin KE semakin sulit disentuh dan seakan kebal dari hukum.

 

Publik Geram: “Apakah Penegak Hukum Mandul?”

Masyarakat Labuhan Batu kini bukan hanya resah, melainkan juga geram. Mereka melihat peredaran sabu yang semakin menggila di bawah kendali Udin KE sebagai ancaman nyata terhadap generasi muda. Tak sedikit anak-anak muda yang terjerat narkoba, hingga hidupnya hancur akibat candu sabu yang merajalela.

 

 

Seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya menyampaikan nada tantangan keras kepada aparat hukum:

 

Saya mau lihat dan tantang Pak Kapolres Labuhan Batu (Satnarkoba), Pak Dandim 0209/LB, dan Pak Dansubdenpom Rantau Prapat. Sanggup dan mampu nggak mereka tangkap Udin KE yang diduga gembong narkoba besar ini? Atau jangan-jangan penegak hukum di Labuhan Batu ini mandul dan tak bernyali?”

 

Pernyataan ini menggambarkan betapa kepercayaan masyarakat terhadap aparat hukum mulai memudar. Publik menilai, jika aparat benar-benar serius, seharusnya jaringan seperti ini bisa segera diputus.

 

Menunggu Tajamnya Hukum.

Kini masyarakat menunggu bukti nyata. Mereka ingin melihat sejauh mana tajamnya hukum bekerja untuk menghentikan dominasi Udin KE di dunia narkoba Labuhan Batu. Jika tidak, ancaman terhadap masa depan generasi muda akan semakin nyata, dan narkoba akan terus merusak kehidupan sosial di tanah Labuhan Batu.

 

Kami menunggu, apakah hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas? Atau masih ada keberanian aparat untuk menuntaskan masalah ini? Kalau dibiarkan, anak cucu kami habis jadi gila karena sabu,” tegas salah seorang pemuka masyarakat.

 

Masyarakat kini bersatu, menyuarakan hal yang sama: tuntaskan Udin KE, bersihkan Labuhan Batu dari racun narkoba. Publik menunggu langkah berani aparat, bukan sekadar janji tanpa bukti.

 

 

Penulis: Chairul Ritonga

Pos terkait