Indonesia Investigasi
Tanjab Barat – Harapan besar datang dari M. Rusli, warga Desa Parit Jantan, RT 11, Desa Kelagihan Lama, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Beliau dengan tegas mengungkapkan bahwa dirinya hingga saat ini belum pernah menerima bantuan apapun dari pihak pemerintah, khususnya terkait kondisi rumah tak layak huni yang ia tempati bersama keluarganya.
M. Rusli, sebagai salah satu warga yang sudah lama berdomisili di wilayah tersebut, merasa bahwa dirinya layak untuk mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah, mengingat kondisi rumahnya yang sangat memprihatinkan.
“Rumah yang saya tinggali ini sudah tidak layak lagi disebut rumah. Atapnya bocor, dindingnya rapuh, dan lantainya sering tergenang air saat hujan turun,” ungkap Rusli penuh harap. Rabu, (25/9/2024).
Ia menambahkan bahwa meskipun dirinya sudah lama tinggal di Desa Kelagihan Lama, hingga kini belum ada bentuk bantuan dari pemerintah desa, kecamatan, ataupun kabupaten.
Dalam keterangannya, Rusli juga menekankan bahwa banyak warga di wilayah Parit Jantan yang mengalami nasib serupa, namun sejauh ini belum ada intervensi nyata dari pihak terkait.
“Kami, warga di sini, sudah lama menunggu bantuan, terutama untuk rumah tak layak huni. Tapi hingga sekarang belum ada tanggapan. Saya berharap pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten mendengar keluhan kami,” tegasnya.
Kondisi di Desa Parit Jantan memang cukup memprihatinkan. Banyak rumah warga yang sudah tidak layak untuk dihuni, namun bantuan yang diharapkan dari pemerintah belum juga datang. Rusli menilai, pemerintah seharusnya lebih tanggap terhadap kondisi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil seperti desanya.
“Kami di sini hidup dengan keterbatasan, terutama dalam hal tempat tinggal. Kami hanya ingin pemerintah lebih peduli dan segera memberikan solusi,” tambahnya.
Menurut Rusli, rumah yang ditempatinya bersama keluarganya sudah beberapa kali mengalami kerusakan parah, namun karena keterbatasan ekonomi, ia dan keluarganya belum mampu melakukan perbaikan yang signifikan.
“Saya sudah berusaha semampu saya untuk memperbaiki rumah ini, tapi karena penghasilan saya pas-pasan, perbaikan yang saya lakukan hanya sementara dan tidak bisa bertahan lama,” jelas Rusli dengan nada sedih.
Sebagai kepala keluarga, Rusli hanya berharap agar pemerintah bisa memberikan bantuan berupa perbaikan rumah atau bahkan pembangunan rumah baru yang lebih layak huni.
“Saya tidak meminta banyak, hanya sekadar tempat tinggal yang aman dan layak untuk keluarga saya. Saya berharap sekali pemerintah bisa memperhatikan kondisi kami,” ujarnya.
M. Rusli juga menegaskan bahwa dirinya akan terus memperjuangkan haknya sebagai warga negara untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Saya akan terus berusaha dan berharap agar suara kami di sini didengar. Banyak warga di Parit Jantan yang hidup dalam kondisi serupa, dan kami semua membutuhkan bantuan,” pungkasnya.
Harapan besar kini disematkan kepada pemerintah setempat, baik dari tingkat desa hingga kabupaten, untuk segera memberikan perhatian kepada warga seperti M. Rusli yang membutuhkan bantuan.
Dengan adanya bantuan rumah tak layak huni, diharapkan kualitas hidup warga di Desa Parit Jantan dapat meningkat dan mereka bisa tinggal di rumah yang lebih aman dan nyaman. (Jurnalis; Apriandi)