Indonesia Investigasi
LHOKSEUMAWE – Wakapolres Lhokseumawe, Kompol Dedy Darwinsyah, SE, MM, menegaskan kepada seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan unjuk rasa di wilayah hukum Polres Lhokseumawe untuk selalu mengedepankan pendekatan humanis. Hal ini disampaikan dalam apel persiapan pengamanan unjuk rasa yang berlangsung di halaman Mapolres Lhokseumawe, Jumat (23/8/2024) pagi.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto, S.I.K melalui Wakapolres Lhokseumawe Kompol Dedy Darwinsyah, SE, MM dalam arahannya, mengingatkan bahwa unjuk rasa merupakan bagian dari hak demokrasi yang dilindungi undang-undang.
Selanjutnya, Ia juga menekankan pentingnya menjaga situasi tetap kondusif dan mencegah adanya tindakan anarkis yang dapat merugikan masyarakat. Oleh karena itu, setiap personel diminta untuk bersikap profesional dan menjalin komunikasi yang baik dengan para pengunjuk rasa.
“Pendekatan humanis adalah kunci. Kita harus mengayomi, hindari tindakan represif yang justru dapat memicu eskalasi. Pastikan komunikasi dengan para pengunjuk rasa berjalan dengan baik, sehingga pesan mereka dapat tersampaikan tanpa mengganggu ketertiban umum,” tegas Wakapolres.
Selain itu, Kompol Dedy juga mengingatkan personel untuk tetap siaga dan mematuhi prosedur operasional standar (SOP) dalam setiap tindakan. Ia berharap, dengan pendekatan yang tepat, unjuk rasa dapat berlangsung damai tanpa insiden yang tidak diinginkan.
Unjuk rasa yang direncanakan hari ini melibatkan berbagai elemen mahasiswa dari BEM Universitas Malikussaleh yang menuntut perhatian pemerintah terlait purusan MK dan UU Pilkada. Polres Lhokseumawe telah menyiapkan personel gabungan dari berbagai satuan untuk memastikan pengamanan berjalan dengan baik, serta menghindari potensi gangguan terhadap ketertiban umum.
Di akhir apel, Wakapolres kembali menekankan pentingnya menjaga integritas dan nama baik institusi kepolisian dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya dalam situasi yang rentan seperti unjuk rasa.