Indonesia Investigasi
MALAYSIA — Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia (UNISAI) terus memperkuat peran diplomasi akademik dan kontribusi keilmuan lintas negara. Upaya tersebut diwujudkan melalui penyerahan buku karya dosen UNISAI, Dr. Karimuddin Abdullah Lawang, MA., CIQnR., kepada Universiti Pertahanan Nasional Malaysia (UPNM), yang berlangsung pada 22 Desember 2025 di kampus UPNM, Malaysia.
Penyerahan buku akademik tersebut diterima langsung oleh Dekan Fakulti Pengajian dan Pengurusan Pertahanan UPNM, Lt. Col. (B) Prof. Madya Dr. H. J. Noor Azmi bin Hj. Mohd Zainol. Kegiatan ini turut didampingi oleh Prof. Madya Dr. Norhazlina Fairuz bt Musa Kutty, Dosen Senior UPNM yang berperan aktif dalam pengembangan akademik dan riset di lingkungan fakultas.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Karimuddin Abdullah Lawang menyampaikan bahwa penyerahan buku ini merupakan bagian dari komitmen UNISAI dalam mendorong pengembangan ilmu pengetahuan yang bersifat terbuka, kolaboratif, dan melintasi batas negara. Menurutnya, karya ilmiah tidak hanya menjadi produk akademik, tetapi juga berfungsi sebagai medium dialog intelektual antarbangsa dan antar peradaban.
Pihak UPNM menyambut baik inisiatif tersebut dan menilai bahwa kontribusi akademik dari dosen UNISAI memiliki relevansi strategis dalam memperkaya literatur keilmuan, khususnya pada kajian yang berkaitan dengan isu pertahanan, kebijakan publik, dan pengelolaan institusi dalam perspektif multidisipliner.
Penyerahan buku ini dipandang sebagai langkah konkret dalam mempererat hubungan kelembagaan antara perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia. Lebih dari sekadar kegiatan seremonial, momen ini diharapkan menjadi fondasi awal bagi kerja sama akademik yang lebih luas, termasuk penelitian bersama, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta publikasi ilmiah kolaboratif.
Melalui kegiatan ini, UNISAI menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan di tingkat regional dan global, sekaligus memperkuat hubungan persahabatan serta kerja sama akademik antara Indonesia dan Malaysia.(Red)
