Indonesiainvestigasi.com
Banda Aceh – Ulama Palestina Syekh Prof Dr Muraweh Mousa Nassar dan KH Ahmad Shabri Lubis mengisi acara Dialog Ramadhan yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh, di Aula Mawardy Nurdin Lt. IV Balai Kota Banda Aceh, Selasa (11/03/2025).
Hadir para pejabat, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemko Banda Aceh sebagai peserta. Acara dialog yang berlangsung secara interaktif dipandu oleh Irwanda M Jamil SAg, Kepala Bidang (Kabid) Dakwah pada Dinas Syariat Islam (DSI) Kota Banda Aceh.
Syekh Muraweh Mousa Nassar adalah seorang Pendiri Ikatan Ulama Palestina yang berjuang dan bersyiar ke seluruh penjuru dunia untuk menyampaikan pesan pentingnya menjaga Masjidil Aqsa sebagai tanah yang wajib dilindungi terutama bagi umat Islam.
Dalam pemaparannya yang disampaikan dalam bahasa Arab di hadapan peserta Dialog Ramadhan bertema “Memperkuat Moralitas Umat dalam Mewujudkan Banda Aceh Kota Kolaborasi”, Syekh Muraweh memaparkan secara detil keberadaan dan kondisi Masjid Al-Aqsha di Palestina sekarang, yang diduduki tentara Israel.
Syekh Muraweh menjelaskan bangunan-bangunan yang ada di lingkungan sekitar Masjid Al-Aqsha, termasuk ruangan-ruangan yang terdapat di dalamnya. Penjelasan tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesiah oleh pendampingnya, Ustad KH Shabri Lubis.
Melawan Penjajahan Israel
Ulama Palestina itu juga mengungkapkan bahwa pejuang Palestina telah memenangkan peperangan melawan penjajah Israel dan saat ini Zionis sedang menuju kehancurannya.
“Saat ini Zionis sedang menuju kehancuran dan pembubarannya, pendukungnya Amerika Serikat juga sudah banyak diprotes termasuk dari warganya sendiri. Warga AS protes akan genosida di Gaza, mereka menolak pajak rakyat dipakai untuk membunuhi anak-anak kecil di Gaza,” ungkap Syekh Muraweh.
Setelah gencatan senjata pasca perang selama 15 bulan, PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah ditetapkan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) sebagai penjahat perang dan harus ditangkap.
“Tidak hanya itu, setelah perang juga ada keputusan Mahkamah Internasional bahwa keberadaan Israel di tanah Palestina itu ilegal. Jadi itu capaian yang luar biasa dari perjuangan Palestina saat ini,” jelas Syekh Muraweh.
Oleh karena itu, keputusan tersebut harus dikawal dan didukung bersama-sama agar penjahat perang Israel bisa dihukum dan mereka bisa pergi dari tanah Palestina.
Ini bukti kemenangan yang nyata, bukan hanya kemenangan Palestina tapi kemenangan umat Islam sedunia. Ini harus kita dukung dan kawal bersama-sama, jadi masalah Palestina ini bukan hanya urusan orang Palestina tapi ini urusan dunia internasional,” ungkap Syekh Muraweh.
Sementara itu, KH Ahmad Shabri Lubis yang dikenal Pimpinan Lembaga Pecinta Al-Aqsha, yang mendampingi Syekh Muraweh pada Dialog Ramadhan Pemko Banda Aceh tahun 1446 H/2025 M mengatakan, saat ini masyarakat internasional khususnya rakyat Indonesia harus turut andil membangun kembali Gaza yang hancur dibombardir Israel.
Menurutnya, upaya untuk membantu Palestina agar bisa terus hidup dan ‘menyala’, bisa dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya dengan mengirimkan ‘minyak’ ke sana sebagaimana pernah dianjurkan Nabi saw dalam satu hadis Beliau.
“Minyak yang dimaksudkam itu tentunya bukan seperti bensi atau minyak tanah, tapi berupa dana, materi seperti makanan dan obat-obatan. Kalau tidak ada bisa juga membantu dengan doa, agar rakyat Palestina segera terbebas dari penjajahan dan pendudukan zionis,” katanya.
Pada akhir acara, pihak penyelenggara berhasil mengumpulkan sejumlah dana secara sukarela dari para peserta Dialog Ramadhan, untuk kemudian disumbangkan kepada rakyat Palestina melalui Syekh Muraweh.
Kemudian, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal yang sebelumnya ada agenda jegiatan lain di luar, masuk ke ruang dialog. Illiza menyalami dan berbincang akrab dengan Syekh Muraweh Mousa Nassar dan KH Shabri Lubis, serta diakhiri dengan foto bersama.
(A.IQBAL,SE/ JZ01MIK-JZ01CPR)