Indonesia Investigasi
Bireuen – Setelah beredarnya keputusan KIP tentang surat (TMS) atau Tidak Memenuhi Syarat terhadap pasangan Cagub/ Cawagub Bustami Hamzah – M Fadhil Rahmi, banyak masyarakat Aceh yang kecewa terhadap KIP Aceh dan DPRA Aceh.
Masyarakat menganggap bahwa keputusan ini sepihak dan terkesan sangat tidak wajar, seperti diketahui sebelumnya, Bustami Hamzah sudah gagal sebanyak 2 kali dalam hal penandatangan fakta menjalankan butir -butir MoU Helsinki. Ini jelas penzaliman terhadap Bustami Hamzah – Fadhil Rahmi, mereka bekerja sama untuk menjatuhkan pasangan ini agar kemudian hanya tertinggal satu pasangan saja, jadi mereka bisa bertarung melawan kotak kosong.
Ini menjadi berita yang panas di masyarakat, berbagai asumsi pun muncul, dan kebanyakan malah respon negatif yang muncul, DPRA yang tidak bisa di andalkan hingga ketidak Adilan pihak KIP Aceh. Dari satu warung kopi ke warung kopi lainnya, dari masyarakat menengah ke bawah hingga menengah ke atas, Yaa…. Hanya isu negatif terhadap DPRA dan KIP Aceh, hanya itu saja. Tidak ada respon yang positif terhadap penjegalan ini.
Sofyan Ali selaku Ketua Tim Pemenangan Bustami Hamzah – Fadhil Rahmi Kabupaten Bireuen mengatakan, Ini adalah ke tidak Adilan yang nyata dari KIP Aceh, mereka tidak sembunyi lagi. Lembaga yang di bentuk Oleh Negara supaya bekerja secara independen malah menunjukan sikap.tidak adil mereka. KIP Aceh secara terang-terangan sudah menodai demokrasi. Kami tidak akan tinggal diam, kami akan melawan kezaliman ini ucap Sofyan Ali.
Beliau juga menambahkan,masyarakat Aceh sendiri pada umumnya semakin menunjukan sikap anti Pati terhadap KIP Aceh dan DPRA, Ini bisa di lihat dari media sosial.dengan banyak nya yang mengkritik KIP Aceh dan DPRA, masyarakat sangat kecewa terhadap kinerja ke dua lembaga ini yang dengan jelas mencederai demokrasi.
Masyarakat Aceh menginginkan perubahan, dan ini bukan saatnya bagi kami berdiam diri lagi,
Kami akan melakukan segala upaya demi perubahan untuk Aceh, tutupnya.
Teuku Fajar Al-Farisyi