Tokoh Pemerhati Publik Tamiang Nilai Paslon Hamdan-Murtala Wujud Pemersatu Kedepan

Indonesia Investigasi

Aceh Tamiang, Aceh – Percaturan politik di Aceh Tamiang tahun ini, salah seorang tokoh pemerhati publik, Irfan Nur berikan reaksi dan paparannya terhadap bakal calon bupati (Bacabup) dan bakal calon wakil bupati (Bacawabup) sedang digadangkan untuk periode 2024-2029 mendatang.

Kata Irfan Nur, sosok H. Hamdan Sati merupakan salah satu sosok tokoh pernah menjabat sebagai Bupati Aceh Tamiang telah dibuktikan kinerjanya meskipun tidak sesempurna harapan semua pihak, namun kali ini pasangannya Murtala, eks Kombatan GAM tempaan tokoh besar Aceh, Irwandi Yusuf.

“Dua sosok ini dapat dikatakan wujud pemersatu semua lini pembangunan dan cikal bakal perubahan luar biasa bagi visi-misi luhur didambakan saat daerah berjuluk Bumi Muda Sedia ini dimekarkan dari kabupaten induk Aceh Timur,” sebut Irfan Nur, Sabtu (25/05/24).

Bacaan Lainnya

Menurut Irfan, Murtala adalah seorang Talenta Muda berpengalaman luas secara Nasional, miliki jaringan kuat di tingkat pusat untuk akses bagi pembangunan dan pemberdayaan menuju kemakmuran bagi masyarakat Bumi Muda Sedia disamping sosok H. Hamdan Sati, ST tidak di ragukan lagi loyalitasnya bagi rakyat.

Kata pria disebut Irfan Tamiang ini, sangat besar peluang dan potensi bagi Aceh Tamiang jika pasangan calon (Paslon) ini digandeng untuk pimpin Tamiang kedepan, dibarengi dengan soliditas kedua nya bertekad menyelesaikan amanat Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki terkait Reforma Agraria juga telah dikeluarkan Regulasi percepatan implementasinya.

Eks Aparatur Sipil Negara (ASN) berbakat analisis ini juga menilai, masyarakat Aceh Tamiang butuh pemimpin seperti paslon ini (Hamdan Sati – Murtala.red) kedepannya, konsep telah mereka sepakati merupakan salah satu konsep kemakmuran rakyat selain meningkatkan peluang investasi bagi daerah ini.

“Saya yakin dan percaya pasangan calon Hamdan Sati dan Murtala akan menjawab keluhan, tantangan, serta polemik ekonomi rakyat Aceh Tamiang dan berpotensi besar mampu atasi krisis ekonomi serta terpenuhinya beberapa item implementasi program pemberdayaan bagi eks korban konflik,” papar Irfan Tamiang.

Secara konkrit, tambah Irfan Nur menyimpulkan, dua sosok tokoh ini bertemu dan berkomitmen maju untuk mengembalikan konsep pembangunan Aceh Tamiang terkesan sudah carut marut, selanjutnya, di Aceh Tamiang eks korban konflik sudah sangat lelah menunggu janji pemerintah, dan eks Kombatan gerakan Aceh merdeka (GAM) dambakan keselarasan dan pemerataan.

“Mereka berdua siap wujudkan itu semua dengan berkomitmen mengembalikan nilai-nilai dasar cita-cita luhur Bumi Muda Sedia dan siap menyatukan pemerataan antara Hulu, Tengah, dan Hilir menuju Aceh Tamiang bernilai budaya, tatanan adat istiadat, sinergitas antar suku, serta keadilan hukum yang stabil,” tutup Irfan Nur.*

SAP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *