Indonesia Investigasi
CILACAP, JATENG – Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah memiliki peran vital dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, mulai dari ekonomi rumah tangga, perdagangan, hingga investasi dan pembangunan daerah.
Untuk meningkatkan kesadaran bersama agar lebih mencintai dan memahami tentang fungsi Rupiah dalam ekonomi serta mendorong kepedulian untuk menggunakan Rupiah dalam transaksi, Pemerintah Kabupaten Cilacap bekerjasama dengan Bank Indonesia Purwokerto menggelar acara Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah, Sabtu (02/11/2024) di Lapangan Cipete, Kutawaru, Cilacap.
Pj. Bupati Cilacap, Mohamad Arief Irwanto yang hadir membuka acara mengatakan edukasi seperti ini juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, baik dari segi keamanan finansial maupun kepercayaan dalam bertransaksi.
“Semoga dapat meningkatkan pemahaman mengenai ciri-ciri keaslian Rupiah, kita juga lebih waspada dan teredukasi sehingga dapat meminimalkan risiko dari penggunaan uang palsu dalam transaksi sehari-hari”, ungkapnya.
Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Cilacap, Mieke Mohamad Arief Irwanto, juga memberikan apresiasi khususnya kepada penyelenggara karena tidak hanya memberikan edukasi mengenai Rupiah oleh Bank Indonesia, namun pada acara ini juga terdapat edukasi mengenai bahaya penyalahgunaan NAPZA oleh BNN Cilacap, kemudahan transaksi melalui QRIS, serta bahaya judi online dan pinjaman online oleh OJK Purwokerto.
“Rupiah bukan hanya sebagai alat pembayaran yang SAH, namun juga sebagai simbol kedaulatan NKRI dan alat pemersatu bangsa. Kami berharap sinergi dari berbagai pihak yang sangat baik ini akan dapat terus dilaksanakan dan ditingkatkan untuk waktu mendatang”, pungkas Mieke.
Peserta acara terdiri dari Forkopimda, para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap, perwakilan Bank Indonesia dan perbankan lainnya, pengurus dan kader PKK Kabupaten Cilacap, Guru Penggerak tingkat SD sampai dengan SMA/SMK, serta tamu undangan lainnya.
Setelah acara edukasi selesai, rombongan peserta juga melakukan peninjauan budidaya kepiting cangkang lunak, pengolahan minyak kayu putih, pengolahan Tutut Mangrove menjadi Onde-onde Ketawa dan Cistik, serta ditutup dengan peninjauan ke Sentra Batik Kutawaru.
(pink/kominfo/Jumardin)