Tingkatkan Kualitas, BNN Adakan Rapat Teknis Optimalisasi Rawat Jalan Dalam Memfasilitasi Rekomendasi Hasil TAT

Indonesia Investigasi

Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas layanan rehabilitasi bagi para pecandu dan penyalahguna narkotika melalui optimalisasi layanan program rawat jalan.

Sejalan dengan upaya tersebut, Deputi Bidang Rehabilitasi mengadakan Rapat Teknis Optimalisasi Rawat Jalan dalam Memfasilitasi Rekomendasi Hasil Tim Asesmen Terpadu, di Lantai 7 Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, pada Senin (30/9).

Kegiatan ini dihadiri oleh Plt. Deputi Rehabilitasi BNN RI, Brigjen Pol. Dr. dr. Farid Amansyah, Sp.PD, FINASIM, Direktur Pengawasan Tahanan dan Barang Bukti (Wastahti) Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Heri Istu Hariono, S.Si., Direktur PLRKM Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, dr. Amrita Devi, Sp.KJ, M.Si., Direktur Hukum Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama, Toton Rasyid, S.H., M.H., dan Direktur PLRIP Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, dr. Bina Ampera Bukit, M.Kes., serta peserta dari BNN Provinsi, BNN Kabupaten/Kota, juga Ditresnarkoba Polda dari beberapa daerah di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Sebanyak kurang lebih 751 orang terlibat diskusi tentang optimalisasi Tim Asesmen Terpadu (TAT) dalam rapat teknis yang dilakukan secara daring tersebut.

Plt. Deputi Rehabilitasi BNN RI Farid Amansyah mengatakan, “Optimalisasi rawat jalan merupakan bagian penting dari upaya rehabilitasi yang berfokus pada pemulihan jangka panjang bagi pengguna narkotika. Kami ingin memastikan bahwa proses ini berjalan efektif dan tepat sasaran dengan memfasilitasi rekomendasi yang dihasilkan oleh Tim Asesmen Terpadu,” ujarnya.

Dalam rapat, para peserta mendiskusikan berbagai tantangan dan peluang dalam pelaksanaan rawat jalan, termasuk soal fasilitas rehabilitasi, pelatihan bagi tenaga profesional, serta pentingnya pendekatan yang berfokus pada pemulihan dan reintegrasi sosial agar pasien tidak mengalami relapse.

Dengan optimalisasi program rawat jalan ini, diharapkan upaya penanggulangan narkotika di Indonesia dapat lebih efektif dan memberikan dampak nyata, terutama bagi para korban penyalahgunaan narkotika.

 

Redaksi / Yusup Bahtiar

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *