Kudus, Jawa Tengah – Dunia pendidikan Kudus kembali berduka, karena pagi tadi relawan BPBD dibantu warga dan TNI-Polri berhasil menemukan tiga dari lima remaja yang tewas tenggelam saat bermain perahu (Jumat, 25/03/2024) pukul 06.00 WIB.
Tiga remaja tersebut, yang sedang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Assaidiyah Dukuh Krapyak, Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, menurut saksi mata Sutarman (32 tahun) dan Fadli (31 tahun), terakhir terlihat bermain air menggunakan sampan kecil di area persawahan saat cuaca pagi sedang hujan dan banjir.
Naas bagi kelima remaja itu, saat sampan mereka berjarak sekitar 200 meter dari pondok pesantren, tiba-tiba bocor dan terbalik karena mereka panik. Akibatnya, tiga dari lima remaja tersebut tewas tenggelam karena tidak bisa berenang, sedangkan dua lainnya selamat dari tragedi itu.
Menurut pengakuan korban selamat, mereka sempat berteriak meminta tolong, tapi karena jarak tempat kejadian yang terlalu jauh, teriakan mereka tidak terdengar. Baru sekitar pukul 08.00 WIB, saksi menyadari kelima anak tersebut sudah tidak terlihat.
Korban yang meninggal dunia adalah:
– Faza Najwa Wana, 14 tahun, asal Mayong, Jepara.
– Muhammad Alamun Huda, 16 tahun, asal Pucang Kayen, Pati.
– Aclis Fuadi, 15 tahun, asal Sukunan, Wotan, Sukolilo, Pati.
Korban yang selamat adalah:
– Ilham Firdaus, 15 tahun, asal Wotan, Sukolilo, Pati.
– Ahmad Rifai, 16 tahun, asal Sukodadi, Gajah, Demak.
Kedua korban selamat langsung dirujuk ke puskesmas terdekat untuk penanganan yang lebih serius karena dikhawatirkan paru-paru mereka telah banyak terpapar air, karena diduga kedalaman area persawahan tersebut sekitar dua setengah meter.
Hasil pemeriksaan luar oleh Dokter Imam Purwanto di Puskesmas Jepang dan tim Inafis Polres Kudus tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan, dan keluarga korban tidak bersedia untuk dilakukan otopsi oleh kepolisian. Selanjutnya, jenazah diserahkan kepada keluarganya oleh Kapolsek.
(Burhan)