Indonesia Investigasi
BIREUEN – Anggota DPRK Bireuen, Tgk Ismayadi, memberikan apresiasi tinggi terhadap kiprah H. Ruslan M. Daud (HRD), Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKB, yang dinilai konsisten berbuat untuk kemajuan Kabupaten Bireuen sejak lama, baik ketika menjabat Bupati maupun kini sebagai legislator di Senayan.
Menurut Tgk Ismayadi, HRD merupakan sosok pemimpin visioner yang meninggalkan jejak pembangunan nyata, bukan hanya janji politik. Sejumlah program strategis peninggalan HRD, seperti pemberdayaan masyarakat, penguatan ekonomi desa, dan pembangunan infrastruktur gampong, menjadi fondasi penting bagi kemajuan Bireuen saat ini.
“Beliau (HRD) bukan tipe pemimpin yang hanya muncul saat pemilu. Jejak kerja kerasnya masih bisa dilihat hingga hari ini, mulai dari infrastruktur desa, jembatan, hingga penguatan dana gampong yang kini menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat,” ujar Tgk Ismayadi, Kamis (24/10/2025).
Sebagai anggota Komisi V DPR RI, lanjut Ismayadi, HRD terus memperjuangkan proyek-proyek strategis untuk Aceh, termasuk pembangunan jalan lintas, jembatan penghubung antarwilayah, dan peningkatan akses transportasi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi. Selain itu, HRD juga fokus memperjuangkan program ketahanan pangan, pemberdayaan petani, dan ekonomi berbasis desa agar masyarakat Bireuen bisa mandiri secara ekonomi.
Menanggapi kritik yang belakangan diarahkan kepada HRD oleh salah satu anggota DPRK Bireuen, Tgk Ismayadi menyebut hal tersebut sebagai bentuk distorsi yang tidak produktif.
“Jangan asal bicara hanya untuk menyenangkan atasan. Lihat dulu apa yang sudah beliau lakukan. HRD sudah membangun Bireuen sejak lama, jauh sebelum banyak orang lain mulai bicara tentang pembangunan,” tegasnya.
Ia pun mengingatkan agar sesama wakil rakyat, khususnya Fadhli Yusuf, tidak memperkeruh suasana dengan pernyataan yang memicu kegaduhan politik.
“Cukup sudah adu kata di media. Mari kita bersatu, membangun dengan gagasan dan solusi, bukan dengan pantun yang tak bermutu,” ujarnya menyindir.
Tgk Ismayadi menutup pernyataannya dengan ajakan agar semua pihak menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya.
“Bireuen butuh kesejukan politik dan kerja nyata, bukan pertengkaran yang menghambat pembangunan. Kritik boleh, tapi harus disertai niat baik dan arah yang jelas untuk kemajuan daerah,” pungkasnya.
Teuku Fajar Al-Farisyi







