Indonesia investigasi
Aceh Timur, Aceh – Panglima Sagoe Kombatan GAM Idi Cut Aceh Timur, Tgk. Batee Itam sebut Partai Politik (Parpol) pengusung wajib dihukum oleh rakyat Aceh karena terkesan sengaja mengusung Calon Gubernur (Cagub) Korup, tidak layak dan tak mampu baca Al-Quran.
Muhammad Yafar Yunus alias Tgk. Batee Itam, Panglima Tentara Neugara Aceh (TNA) Meh Ijo Sagoe Idi Cut mengajak rakyat Aceh dimana pun berada untuk memberikan pelajaran serta menghukum Partai-partai politik (Parpol) baik lokal maupun nasional telah dengan sengaja mengusung orang-orang telah terbukti rekam jejaknya disinyalir sangat jahat dan korup.
“Mereka terkesan tidak memiliki kelayakan sebagai pemimpin dan bahkan tidak mampu membaca Al-Quran dengan baik padahal ada figur-figur yang telah teruji sebagai pemimpin, memiliki ilmu pengetahuan umum dan agama, kredibel dan punya visi misi potensial,” ujar Tgk. Batee Itam, Kamis, 12 September 2024.
Sambungnya, “Tokoh publik figur yang layak tersebut dimana telah ikut mendaftarkan diri mereka ke Parpol-parpol itu tetapi terkesan disingkirkan,” demikian ungkapnya tegas saat diwawancarai beberapa wartawan di kota Idi Cut, Aceh Timur melalui rilisnya.
Eks Komandan Pleton (Danton), Tgk. Batee Itam, Meh Ijo sangat aktif beroperasi gerilya selama konflik Aceh ini mengakui dirinya dan kawan-kawannya sebagai mantan kombatan TNA sangat kesal saat mencermati ulah Parpol-parpol maupun orang-orang memaksakan diri mereka sengaja mengajukan hingga mengusung para calon kepala daerah.
Lanjutnya, baik Bakal Calon Gubernur/Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacagub/ Bacawagub) maupun Bakal Calon Bupati/ Bakal Calon Walikota (Bacabup/ Bacawalkot serta Bakal Calon Wakil mereka telah terbukti terkesan tidak mampu, tidak pantas, jahat, sangat korup dan bahkan ada yang tidak mampu membaca Al-Quran tetapi dipaksa lulus.
“Mau dibawa kemana Aceh ini, rugi perjuangan kami dan rakyat sipil selama konflik kalau Parpol-Parpol dan tokoh-tokoh tertentu demi kepentingan mereka rela mengorbankan dan mengabaikan keinginan rakyat banyak yang mau melihat Aceh berubah lebih baik, makmur sejahtera, aman damai dan maju,” ujar Muhammad Yafar Yunus.
Sambungnya lagi, “Kalau begini cara mengurus Aceh lebih baik rakyat menghukum saja parpol-parpol maupun tokoh-tokoh terlibat memaksakan pengusungan para Bakal Calon Kepala Daerah yang kualitas sangat-sangat buruk dan tidak dapat diandalkan itu,” keluh Tgk. Batee Itam.
Pria menjadi ayah bagi 10 putra dan 7 putri ini menyesali lahirnya dua pasangan Bacagub/ Bacawagub dibidani koalisi berbagai parpol menurutnya sama sekali tidak pantas didukung dan dipilih oleh rakyat karena memang mereka tidak layak, tidak ada nilai lebihnya sama sekali selain cuma ingin memburu jabatan tinggi dan rela dijadikan boneka bagi pihak-pihak selalu ingin menguasai sumber daya alam Aceh tanpa keadilan.
Tgk. Batee Itam sudah terlibat dalam perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sejak tahun 1978 saat ia masih berusia 20 tahun ini didampingi beberapa warga setempat dan sejumlah mantan pasukannya menilai, jabatan setingkat kepala daerah, khususnya untuk Gubernur/ Wakil Gubernur sangatlah penting karena menentukan perbaikan dan pembangunan Aceh masa akan datang.
“Jadi buat apa juga Pilkada langsung yang melibatkan pemilih dari rakyat banyak apabila parpol-parpol cuma mengusung orang-orang tidak layak sama sekali seperti Muzakkir Manaf maupun Bustami Hamzah,” tanya Tgk Batee Itam.
“Ini berarti mereka memundurkan Aceh dengan sengaja menarik rakyat Aceh ke dalam kesalahan besar untuk ikut mendukung serta memilih yang paling buruk, sedangkan tokoh-tokoh lain lebih pantas masih ada di Aceh bahkan telah ikut mendaftat ke parpol-parpol mereka,” terangnya menggugat.
Menurutnya juga, yang ikut diaminkan sejumlah warga dan eks pasukan TNA mendampinginya, saat ditanyakan tentang Uji Baca Al-Quran pada Rabu, 4 September 2024 lalu di Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh dan Tim Penguji ikut bersalah besar dan wajib dihukum juga oleh rakyat Aceh.
Karena meloloskan Bacagub Bustami yang hampir total salah dalam membaca ayat-ayat Al-Quran, juga Muzakkir Manaf maupun Dek Fad ada banyak baris, huruf dan ayat Al-Quran salah mereka baca tetapi Bustami itu paling rusak bacaannya, tak layak diluluskan.
“Saya dan kawan-kawan di sini semua bisa membaca Al-Quran dari usia kami kecil dan kami paham mana salah fatal tak memenuhi syarat untuk dinyatakan mampu oleh Tim Penguji ditunjuk oleh KIP, kedua Bacagub itu memalukan dan Bustami Hamzah paling menghina status kekhususan dan keistimewaan Aceh maupun Qanun-Qanun terkait,” paparnya.
Sementara mereka adalah para Bacagub yang akan menjadi penanggung jawab pelaksaaan otonomi khsusus Aceh dalam berbagai bidang, “Termasuk penerapan syariat Islam tetapi kemampuan mereka saja jauh kalah dari kemampuan anak-anak usia sekolah dini dan Taman Kanak-Kanak saat membaca Al-Quran,” kritik tajam Tgk. Batee seraya menampakkan aura kekesalannya yang serius.
Tgk. Batee dan eks pasukannya berprofesi sebagai petani dan nelayan di Aceh Timur paska damai Aceh ini menyebutkan dan menilai, kedua pasangan Bacagub/ Bacawagub itu seharusnya digantikan segera oleh parpol-parpol pengusung keduanya dengan tokoh lain karena tidak layak dan rekam jejak mereka juga sangat buruk.
“Kalau parpol-parpol bertahan memaksakan mengusung kedua Bacagub tidak pantas itu dan tidak merombak atau mengganti kedua mereka dengan yang benar-benar layak maka kami yakin rakyat Aceh akan segera memberikan hukuman kepada mereka diduga terlibat mendorong dan mengusung mereka,” ulas Tgk Batee Itam.
“Kami juga menyerukan kepada rakyat Aceh untuk mencoblos kedua gambar pasangan Bacagub/ Bacawagub itu sekaligus saat hari pemungutan suara pada 27 November mendatang, rakyat Aceh harus bangkit sekarang juga tidak boleh membiarkan Parpol-Parpol dan Tokoh-Tokoh yang jahat itu menghancurkan masa depan Aceh,” tutupnya menyerukan tetapi bukan maksud provokasi.*
Reporter : Joy MA