Terkesan Bandel, Diduga Limbah PT Parasawita Resahkan Masyarakat (1)

ujung muara diduga pembuangan limbah disinyalir beracun ke aliran Sungai Tamiang oleh PKS milik PT Parasawita di Desa Pantai Balai, Seruway, Aceh Tamiang, (photo doc. Investigasi)

Indonesia Investigasi

Aceh Tamiang, Aceh – Terkesan pembiaran alias bandel oleh pihak perusahaan, diduga limbah PT Parasawita, diketahui tergabung dalam Enam Sembilan disingkat Ensem Group Resahkan masyarakat Kecamatan Seruway serta berpotensi cemari daerah aliran sungai (DAS) Sungai Tamiang.

Liputan investigasi awak media ini dari perbincangan masyarakat mengeluhkan dampak limbah perusahaan kelapa sawit yakni pabrik kelapa sawit (PKS) disinyalir menebar aroma bau busuk dan diduga diperkirakan pihak PT Parasawita aliri limbah disinyalir masih berstatus beracun ke aliran Sungai Tamiang.

Bacaan Lainnya

Seorang Pemerhati Publik Aceh, Irfan Tamiang melalui rilisnya kepada awak media ini mengatakan, limbah berstatus diduga B3 dari PKS milik PT Parasawita sangat luar dan terkesan pembiaran oleh instansi terkait, sementara pihak perusahaan terkesan bandel akan indikasi pencemaran lingkungan.

“Selain berpotensi menebar bau busuk dikawasan dan diduga pipa atau aliran cairan limbah di Desa Pantai Balai juga limbah dibuang ke Sungai Tamiang berdampak cemari lingkungan hidup karenanya,” ujar Irfan Tamiang, Kamis (06/06/24).

Salah satu dokumentasi temuan diduga bagian dari alur pembuangan limbah disinyalir beracun oleh PKS milik PT Parasawita dibawah Ensem Group, (photo doc. investigasi)

Kata Irfan, sesuai informasi dari masyarakat kawasan Seruway, limbah disinyalir masih berstatus B3 itu setelah bercampur dalam air sungai akan berdampak terhadap konsumsi masyarakat Seruway melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Seruway dialiri ke rumah-rumah masyarakat pelanggan air bersih.

“Dapat kita perkirakan ribuan masyarakat Seruway berpotensi terkena dampak limbah diduga masih beracun dibuang oleh pihak PT Parasawita itu, kami akan dalami lebih lanjut dan siap lakukan uji kadar bahaya racun limbah disinyalir sengaja dibuang itu,” ungkapnya.

Masyarakat Seruway juga sudah banyak mengeluh dengan bau busuk dilintasan jalan Seruway – Alur Manis, tepatnya di pintu masuk menuju PKS PT Parasawita di Desa Pantai Balai, aroma bau busuk diduga bersumber dari bau limbah yang ngendap disekitaran lokasi tersebut.

“Aneh, semua orang melintas dikawasan tersebut mencium bay busuk itu, termasuk pejabat Aceh Tamiang berdomisili di Seruway, tetapi situasi ini tetap tidak diindahkan, ada apa dibalik itu semua,” beberapa warga Seruway kepada awak media di Warkop Kupi Sareng Seruway.

Kata mereka, pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Aceh Tamiang seperti diam saja dalam hal ini juga, bahkan Pj Bupati Aceh Tamiang, Drs. Asra juga warga Seruway terkesan juga membiarkan hal ini berlangsung.

“Buktinya, tidak ada respon dari beliau akan kondisi limbah tersebut, padahal diketahui itu secara UU PPLH nomor 32 adalah melanggar,” keluh mereka.

Sekelompok masyarakat Seruway lainnya sengaja menegur awak media ini di Sareng Kupi Tangsi Lama, Jum’at, 14 Juni 2024 juga mengeluhkan kondisi bau busuk limbah dan dampak limbah PT Parasawita dibawah Ensem Group di lintasan jalan Seruway-Alur Manis, Desa Pantai Balai kecamatan setempat, tepatnya depan gerbang masuk pabrik tersebut.

“Bau busuk itu selalu ada setiap hari siang dan malam sudah berlangsung bertahun lamanya, kami masyarakat merasa resah, lain halnya lagi limbah disinyalir dibuang ke aliran sungai, itu sama hal terkesan berpotensi cemari lingkungan juga berdampak pada ribuan juga masyarakat Seruway gunakan air PDAM,” Keluh mereka warga Seruway dari beberapa desa.

Pihak manajemen PT Parasawita dihubungi media ini untuk dapatkan konfirmasi, pertama Manajer bernama Nainggolan, melalui WhatsApp miliknya menjawab konfirmasi awak media, “Untuk memberi keterangan saya belum bisa karena saya disinipun belum ada seminggu secara jadi detail saya belum paham bang 🙏🙏🙏,” jawabnya, Selasa (11/06/24).

Selanjutnya awak media konfirmasi dengan KTU Pabrik PT Parasawita, Richard, jawabnya hanya, “Ya siang pak,” hanya itu jawabnya.

Selanjutnya, awak media ulangi lagi jelaskan minta waktu konfirmasi, jawab Richard, “Saya sedang cuti pak, saya di medan, seandainya bapak bersedia, saya minta tolong bapak Nainggolan (manager) yang temui bapak jam 14.00 nanti pak, mohon petunjuk pak,” jawabnya lagi.

Lebih lanjut, awak media pertanyakan, bahwa Nainggolan bisa berikan konfirmasi ke pihak media, jawab Richard, “Bisa saja pak,” katanya. Hal ini ditanyakan mengingat awak media sudah konfirmasi sebelumnya.

“Mohon petunjuk pak, ada bs saya sampaikan ke beliau?,” tanya KTU Pabrik PT Parasawita itu, berikut awak media kirimkan rilis berita ke WhatsApp (WA) Richard via pesan chat.

Jawabnya, “Saya sedang cuti pak. Beliau yang gantikan sebagian pekerjaan saya untuk mengawasi timbangan dan karyawan kantor lainnya. Hari Minggu malam saya sudah kembali ke pabrik pak, sekiranya kita bertemu setelah lebaran haji bagaimana pak? Demikian akhir konfirmasi dengan KTU Pabrik PT Parasawita itu.

Jadi tanda tanya, tidak ada jawaban penyampaian dari pihak perusahaan pengolah kelapa sawit itu terkait isi pemberitaan tentang keluhan masyarakat akan limbah diduga pihak PKS PT Parasawita itu membuang melalui parit hingga ke sungai Tamiang, dan sisa diparut timbulkan aroma bau busuk.*
(Bersambung…)

SAP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *