Tanggap Bencana, Pemerintah Salurkan Bantuan Korban Erosi Sungai Meureubo

Indonesia Investigasi 

Meulaboh – Pemerintah Kabupaten Aceh Baratmelalui Dinas Sosial (Dinsos), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan bantuan kepada warga terdampak erosi krueng Meugo Daerah Aliran Sungai (DAS) Meurebo di Gampong Meutulang, Kecamatan Panton Reu, Minggu (23/2/2025).

Bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga yang terkena dampak dari musibah yang terjadi.

“Alhamdulillah, BPBD bersama dengan Dinsos serta unsur Forkopimcam Kecamatan Panton Reu telah berhasil menyalurkan bantuan masa panik berupa beras, baju paket, selimut, matras dan hygine kit kepada warga terdampak,” ujar ronal.

Bacaan Lainnya

Sementara itu Dinas sosial yang ikut memberikan bantuan menyampaikan bahwa bantuan yang di salurkan bersumber dari Danar pusat hingga ke daerah.

“Bantuan tersebut disalurkan melalui sumber dana APBN, ABPA, dan APBK,” pungkas Firdaus Kasi Penanganan Korban Bencana Alam Dinas Sosial Aceh Barat.

Menurutnya, Pemerintah berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat dalam menghadapi bencana dan memastikan segala bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran serta bermanfaat bagi para korban, pungkas ronal.

Diketahui bahwa sebelumnya 8 rumah warga Gampong Meutulang, Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat terancam longsor akibat erosi tanah pada Krueng Meugo Daerah Aliran Sungai (DAS) Meureubo, Sabtu (22/02/2025).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Barat,Teuku Ronal Nehdiansyah, menyampaikan bahwa erosi tersebut terjadi sekitar pukul 17:00 WIB akibat meningkatnya air sungai pada krueng Woyla sehingga mengikis tebing yang menahan rumah-rumah masyarakat.

“Informasi yang kami terima ada 8 rumah warga yang rusak dan 42 jiwa dari 8 kk terdampak akibat dari longsornya tebing sungai Krueng Meugo mengingat saat ini air semakin meningkat,” pungkas Ronal kepada media IndonesiaInvestigasi.com.

Dirinya menambahkan bahwa Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Aceh Barat sudah berada di lokasi dan sedang melakukan koordinasi untuk penanganan lebih lanjut.

“Hasil pemantauan kami dilapangan, kejadian bencana amblas rumah di gampong meutulang ini disebabkan tanah daratan bagian bawah pinggir sungai mengalami pengikisan/erosi (tidak terjadi longsoran badan tanah karena dikawasan itu ada bronjong dan bronjongnya tidak amblas) sehingga ± 3 meter tanah daratan menjadi turun antara 20 cm s/d 1 meter, terangnya.

Berbagai tindakan pencegahan erosi nantinya akan dilakukan BPBD bersama PUPR Aceh Barat dan Dinas terkait lainnya untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *