Syukuran Turun Sawah di Cot Tufah, Kadistanbun Bireuen: Mari Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Kepala Distanbun Bireuen, Mulyadi, SE., MM., dalam sambutannya menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus mendorong peningkatan kesejahteraan petani

Indonesia Investigasi

BIREUEN – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Bireuen menghadiri acara adat khanduri turun ke sawah di Gampong Cot Tufah, Kecamatan Gandapura, Minggu (1/6/2025). Acara ini digelar di areal persawahan Dusun Perdamaian dan dihadiri ratusan warga, tokoh masyarakat, serta para penyuluh pertanian.

 

Kepala Distanbun Bireuen, Mulyadi, SE., MM., dalam sambutannya menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus mendorong peningkatan kesejahteraan petani. Ia menyebut petani sebagai tulang punggung perekonomian nasional dan menekankan pentingnya efisiensi serta modernisasi dalam pengelolaan pertanian.

Bacaan Lainnya

 

“Kita hadir untuk mengubah paradigma bahwa bertani tidak menjanjikan. Kami ingin membangun semangat baru, meningkatkan produktivitas dan keuntungan petani melalui pendampingan dari awal pengolahan lahan hingga panen,” ujar Mulyadi.

 

Ia juga menyoroti pentingnya penguatan sumber daya manusia, baik petani maupun penyuluh, untuk mencapai pertanian yang berdaya saing. Menurutnya, pertanian yang tidak dilakukan serentak akan rentan terhadap serangan hama. Oleh karena itu, ia mendorong pengelolaan waktu tanam yang tepat dan efisien, menyesuaikan dengan siklus alam.

“Jika tidak diatur waktunya, padi yang masih muda saat bulan teetentu akan rawan terkena hama wereng. Maka, tanam harus disesuaikan agar bisa dipanen secara serentak,” jelasnya.

 

Mulyadi juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengupayakan tambahan pasokan air ke sawah Cot Tufah melalui aliran dari Payanie, Kutablang. Selain itu, bantuan traktor dan pupuk subsidi juga terus diperjuangkan meskipun alokasi pupuk awal tahun ini masih belum mencukupi kebutuhan petani secara keseluruhan. Namun, tahun 2025 ini telah terjadi penambahan kuota pupuk bersubsidi.

 

Sementara itu, Mantri Tani Kecamatan Gandapura, Muhammad, S.P, melaporkan bahwa produktivitas pertanian di Cot Tufah terus meningkat. Kelompok Tani Bungong Sijahtera yang diketuai Muzakkir kini mengelola areal sawah seluas 70 hektare dengan sistem tadah hujan dan pompanisasi dari Sungai Leubu.

 

“Panen sebelumnya hanya 5–6,5 ton per hektare. Sekarang sudah meningkat menjadi 7,5–8 ton. Ini terlihat juga dari peningkatan zakat yang disalurkan petani,” katanya.

 

Muhammad juga mengimbau petani yang telah terdata untuk segera menebus pupuk bersubsidi di kios yang telah ditentukan, dengan kuota MPK sekitar 20 ton tahun ini.

 

Kehadiran Kadis Pertanian bersama rombongan disambut hangat oleh masyarakat. Keuchik Gampong Cot Tufah, Asnawi (61), menyampaikan apresiasinya atas perhatian Distanbun dan semua penyuluh pertanian.

 

“Alhamdulillah, kami ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Bapak Kadis dan rombongan yang telah meluangkan waktu hadir di hari libur ini. Juga kepada para penyuluh yang selama ini mendampingi para petani kami,” ucap Asnawi.

 

Ia juga mengimbau masyarakat untuk serentak mengolah sawah guna mencegah serangan hama. Saat ini, Cot Tufah dihuni oleh 330 kepala keluarga yang tersebar di empat dusun: Dusun Perdamaian, Tgk Dikreung, Panglima Radak, dan Tgk Dileubu.

 

Camat Gandapura, Azmi, S.Ag., dalam sambutannya menyampaikan harapan agar semangat gotong royong dan kemandirian petani terus dipertahankan. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara petani, pemerintah desa, dan instansi teknis untuk menciptakan pertanian yang berkelanjutan.

 

“Kita butuh kolaborasi semua pihak agar pertanian di Gandapura, khususnya Cot Tufah, tidak hanya produktif tapi juga menyejahterakan. Ini bukan hanya tugas dinas, tapi juga tanggung jawab kita bersama,” ujar Azmi.

 

Ketua Mugoe Kabupaten Bireuen, H. Yusri, turut memberikan apresiasi atas semangat kebersamaan warga Cot Tufah, khususnya kaum ibu yang turut memasak bersama di tengah sawah untuk menyambut tamu dan peserta khanduri. Ia juga berharap agar ke depan petani di Cot Tufah dapat menerapkan pola tanam tiga kali setahun (IP 300) untuk meningkatkan hasil produksi.

 

Acara adat tersebut turut dihadiri oleh Muspika Kecamatan Gandapura, Ketua BKAD Rijalul Fadli, Mukim Gandapura Barat Usman Kelana, Anggota DPRK Bireuen Komisi IV Dapil VI Hidayatus Siddiq, S.Pd., MM., Koordinator BPP Gandapura Mahmudin, SP., para penyuluh, dan ratusan warga Gampong Cot Tufah.

 

Teuku Fajar Al-Farisyi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *