Soskes bagi WBP Lapas Narkotika Karang Intan: Pentingnya Mengenal HIV/AIDS dan TBC

Indonesia investigasi

Karang Intqn, Kalsel – Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan edukasi dan perawatan kesehatan kepada warga binaannya dengan menggelar sosialisasi kesehatan.

Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai HIV/AIDS serta TBC, termasuk cara penularan dan gejalanya oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, dan Rumah Sakit Ratu Zaleha, Selasa(16/7/2024).

Kegiatan ini dibuka oleh Kasi Binadik Lapas Narkotika Karang Intan, Rahmad Pijati, mewakili Kalapas berhalangan hadir karena ada acara di tempat lain.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Rahmad menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, dan Rumah Sakit Ratu Zaleha yang telah bersedia datang ke Lapas Narkotika Karang Intan untuk melakukan sosialisasi dan VCT (voluntary counselling and testing).

“Kami sangat menghargai dukungan dari semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara ini. Ini adalah langkah penting dalam upaya kami untuk memastikan kesehatan warga binaan,” ujar Rahmad.

Selanjutnya, Syahdan, Wakil Supervisor TB Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, memberikan sambutan yang menguatkan semangat warga binaan untuk tidak takut menjalani pemeriksaan.

“Jangan takut untuk diperiksa. Jika ada yang dinyatakan positif, kami akan memberikan obat yang diperlukan. Jika hasilnya negatif, kita harus mempertahankan kondisi tersebut,” kata Syahdan, memberikan dorongan moral kepada para warga binaan.

Acara ini juga menghadirkan dr. Mahmoerdah Aminy, dokter Poli VCT RSUD Ratu Zalecha Martapura, sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, dr. Mahmoerdah menjelaskan tentang pentingnya mengenal HIV/AIDS dan TBC, cara penularan, serta gejala-gejalanya.

Setelah sosialisasi, sebanyak 200 WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan mengikuti pemeriksaan VCT Mobile HIV dan IMS serta skrining TBC. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pencegahan HIV/AIDS serta TBC di lingkungan Lapas, sekaligus memperkuat komitmen semua pihak dalam menjaga Kesehatan.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan informasi yang sangat dibutuhkan, tetapi juga menyediakan kesempatan bagi Warga Binaan untuk mengetahui status kesehatan mereka dan mendapatkan bimbingan serta dukungan yang diperlukan.*

(Raihan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *