“Pertanian di Kampung Sidrap di Tengah Arus Teknologi Global”
Indonesia Investigasi
SIDRAP, KUTAI TIMUR – IndonesiaInvestigasi.com – 21 Juni 2025 – Dalam sebuah pertemuan strategis yang diinisiasi oleh Sinergi Generasi Produktif (SIGAP) pada Sabtu siang lalu, Ketua SIGAP Bahtiar bersama Ketua RT dan perwakilan kelompok tani Kampung Sidrap Desa Martadinata Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur (Kutim), berkumpul untuk merumuskan visi transformatif.
Pertemuan ini, yang digelar di tengah dinamika isu kontroversial yang tengah melanda Kampung Sidrap, menjadi forum penting untuk menyuarakan aspirasi dan menawarkan solusi konkret bagi pemerintah.
Fokus utama diskusi adalah urgensi modernisasi sektor pertanian dan peternakan di wilayah tersebut.
SIGAP secara tegas menyarankan agar pemerintah, khususnya Dinas Pertanian dan instansi terkait lainnya, bersinergi untuk mengimplementasikan program digitalisasi pertanian.
Hal ini menjadi semakin krusial mengingat Indonesia kini dihadapkan pada banjirnya penjualan teknologi yang tak menunggu siapa pun yang tak siap menerimanya. Adopsi teknologi mutakhir bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan untuk menjaga daya saing dan keberlanjutan sektor pertanian lokal.
Saran untuk Instansi Terkait, Bahtiar menyampaikan beberapa saran kunci yang diselaraskan dengan tantangan teknologi yang ada,
“Berikanlah program kepada para petani ini agar diberikan sistem digitalisasi seperti pemanfaatan drone untuk penyiraman pupuk dan Precision Livestock Farming (PLF),” ujar Bahtiar.
“Serta sistem lainnya agar lebih produktif dan lebih mudah petani untuk memahami jenis peternakan dan pertanian yang dia kelola, demi meminimalisir risiko pertanian dan peternakan yang ada.”
Lanjutnya Penekanan juga diberikan pada kualitas dan keberlanjutan bantuan yang diberikan. Ucapnya
SIGAP menggarisbawahi pentingnya program yang adaptif dan memberikan dampak nyata.
“Jangan berikan kelompok tani produk yang hanya untuk sekadar peresmian, lalu ketika dipakai tak bertahan lama,” tegas Bahtiar
Ia, menekankan perlunya keberlanjutan dan fungsionalitas produk yang diberikan, sejalan dengan derasnya inovasi teknologi yang terus berdatangan.
Selain itu, SIGAP mendesak perhatian serius pada pembangunan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang berfokus pada peningkatan dan perbaikan teknologi yang dikelola oleh petani.
Untuk memastikan keberhasilan inisiatif ini, SIGAP juga merekomendasikan kehadiran konsultan ahli yang kompeten guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat di Kampung Sidrap dan sekitarnya, sehingga mereka tidak tertinggal dalam menghadapi laju perkembangan teknologi pertanian.
Pertemuan ini menjadi langkah awal yang signifikan bagi Kampung Sidrap dalam menghadapi tantangan era digital, memastikan bahwa para petani tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di tengah gelombang teknologi yang tak terhindarkan.
(Bambang)