Senam Bersama, WBP Rutan Pekalongan Jaga Fisik dan Mental Tetap Prima

Indonesia Investigasi 

 

KOTA PEKALONGAN – Indonesia investigasi. com – Suasana lapangan Rutan Kelas IIA Pekalongan tampak semarak pada Sabtu pagi, (14/6/2025). Puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan penuh semangat mengikuti kegiatan senam bersama dalam rangka pembinaan fisik rutin yang digelar oleh jajaran Rutan.

 

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kepribadian yang bertujuan menjaga kesehatan jasmani dan kebugaran WBP. Di bawah koordinasi Seksi Pelayanan Tahanan, para WBP tampak antusias mengikuti gerakan senam yang enerjik dan menyenangkan.

 

Kepala Rutan Pekalongan, Nanang Adi Susanto, menyampaikan bahwa, pembinaan fisik melalui senam ini bukan sekadar olahraga biasa, melainkan bagian dari strategi menjaga kestabilan mental dan kesehatan para WBP, khususnya para tahanan yang tengah menjalani proses persidangan.

 

“WBP yang sedang menjalani masa sidang harus tetap dalam kondisi sehat dan fit. Jangan sampai mereka jatuh sakit atau mengalami tekanan mental yang bisa memengaruhi proses hukum yang sedang berjalan. Senam ini kami harapkan bisa menyegarkan fisik dan pikiran mereka,” ujar Karutan Nanang.

 

Menurutnya, senam bersama ini pun menjadi ajang interaksi positif antar WBP dan petugas, membangun suasana yang harmonis dan humanis di dalam lingkungan rutan. Rutan Pekalongan berkomitmen untuk terus mengupayakan pembinaan yang menyeluruh, baik secara fisik, mental, maupun spiritual, guna mendukung proses pemasyarakatan yang ideal.

 

Dalam kegiatan tersebut, tampak pula interaksi yang harmonis antara para petugas dan warga binaan. Senam bersama menjadi wadah yang efektif untuk menjalin kebersamaan, menumbuhkan rasa saling menghargai, dan mengikis jarak antara petugas dan WBP. Atmosfer kekeluargaan tercipta dengan sendirinya, menjadikan lingkungan Rutan terasa lebih humanis dan kondusif.

 

Lanjutnya, dengan pendekatan yang humanis dan pembinaan yang menyeluruh, ia berharap setiap warga binaan dapat menjalani masa pidananya dengan lebih produktif dan siap kembali ke masyarakat dengan kepribadian yang lebih baik.

 

“Senam bersama, meskipun terlihat sederhana, menjadi simbol dari semangat perubahan dan perbaikan yang terus diupayakan dalam sistem pemasyarakatan modern,”pungkasnya.

 

 

( ARIYANTO)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *