Kudus, Jawa Tengah – Sebanyak 194 jemaah umrah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengalami kegagalan dalam ibadah umrah. Di sisi lain, pemilik biro umrah merasa dirugikan.
“Pihak kami sebagai kuasa hukum memohon maaf kepada para jemaah Goldy Mixalmina yang hingga saat ini belum dapat berangkat,” ungkap Pengacara biro umrah, Yusuf Istanto kepada wartawan di Kudus, pada Senin (26/2/2024).
Istanto menjelaskan bahwa selama lima tahun, biro umrah Goldy Mixalmina telah bekerja sama dengan mitra asal Singapura untuk mengirim jemaah umrah. Namun, keberangkatan umrah pada tanggal 18 Februari 2024 terkendala masalah tiket pesawat.
“Selama lima tahun terakhir, kerja sama biro umrah dengan Goldy Mixalmina membuat kami sulit mendapatkan tiket pesawat dengan harga terjangkau,” ujar Yusuf.
“Kami telah melakukan upaya mencari keberadaan mitra kami, baik di Batam, Singapura, maupun di Arab. Namun, masalah terletak pada tiket pesawat,” tambahnya.
Meskipun pemilik biro sempat bepergian ke luar negeri, Istanto membantah bahwa dia melarikan diri. Menurutnya, pemilik sedang mengurus jadwal keberangkatan umrah kembali.
“Kepada Mas Laila, bukanlah perbuatan melarikan diri atau menggelapkan uang, namun untuk mengatur keberangkatan jemaah. Biaya hotel dan layanan lainnya sudah terbayar, masalah utamanya adalah tiket,” terangnya.
Menurut Istanto, kliennya telah membeli 300 tiket pesawat dari mitra di Singapura. Namun, mitra tersebut hanya membayar uang muka. Akibatnya, jadwal penerbangan umrah gagal terlaksana meskipun biaya sudah dibayarkan.
“Sekitar 300 tiket sudah dibeli dan dibayar lunas, namun mitra hanya membayar uang muka, sehingga tiket tidak dapat digunakan. Saat ini, klien kami sedang mengatur ulang reservasi hotel atau mencari model refund,” jelas Yusuf.
Pemilik Goldy Mixalmina, Zyuhal Laila Nova, menyatakan kesulitan menghubungi mitra kerjasama antara biro umrahnya dengan pihak di Singapura. Dia berencana untuk mengunjungi kantor mitra di Arab besok.
“Semua tiket sudah terbayar, bahkan lebih dari jemaah. Mitra kerja sama saya belum bisa dihubungi kembali,” ujarnya di Kudus.
Dia menyebut ada sekitar 315 tiket yang telah dibayar lunas untuk tanggal 18 Februari 2024, namun belum dilunasi oleh mitra. Ratusan tiket menjadi hangus dan tidak dapat digunakan untuk perjalanan ke Tanah Suci.
“Ada sekitar 315 tiket untuk tanggal 18 Februari 2024. Ketika kami meminta perbaruan tanggal, ternyata tidak ada nomor reservasi, karena pembayaran DP belum lunas. Total 194 jemaah gagal berangkat, dengan kerugian sekitar Rp 5 miliar,” jelasnya.
Laila menegaskan akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut dan berjanji akan mengembalikan uang jemaah jika diminta.
(Red)