IndonesiaIvestigasi.com
BANDUNG, 25 Juni 2025 — Dalam rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) SP KEP SPSI Tahun 2025 yang berlangsung di Kota Bandung, sebuah seminar penting yang diadakan pada hari kedua, Rabu (25/6). Seminar ini mengangkat tema “Mewujudkan Universal Coverage Jamsostek Melalui Kolaborasi Bersama Serikat Pekerja (FSP KEP SPSI)”, dengan menghadirkan narasumber dari BPJS Ketenagakerjaan.
Pemateri utama, Wahyu Diannur, Asisten Deputi Operasional Wasrik Wilayah I BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat, memaparkan urgensi dan strategi dalam memperluas cakupan jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia. Ia didampingi oleh perwakilan dari BPJS Ketenagakerjaan Kota Bandung, dan seminar ini dimoderatori oleh Sulistiyono.
Dalam paparannya, Wahyu menekankan bahwa program jaminan sosial ketenagakerjaan merupakan amanat konstitusi dan strategi nasional untuk mendukung ketahanan sosial-ekonomi bangsa. Ia menggarisbawahi pentingnya perlindungan menyeluruh bagi pekerja formal maupun informal guna mengurangi risiko sosial, kemiskinan, serta menjaga keberlangsungan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
Data BPJS Ketenagakerjaan tahun 2024 menunjukkan bahwa telah terdaftar lebih dari 45 juta peserta aktif dengan manfaat klaim senilai Rp57,1 triliun. Namun, tantangan besar masih ada, termasuk rendahnya kesadaran pekerja akan pentingnya perlindungan jaminan sosial dan masih banyaknya perusahaan yang belum patuh terhadap kewajiban pendaftaran dan pembayaran iuran.
Melalui kolaborasi strategi dengan serikat pekerja, seperti FSP KEP SPSI, BPJS Ketenagakerjaan mendorong pembentukan forum komunikasi bersama, peningkatan sosialisasi di tingkat perusahaan, pengawasan kepatuhan pemberitaan kerja, serta pemaksaan kesadaran di internal organisasi pekerja.
“Serikat pekerja memiliki peran vital dalam menjembatani pekerja dan negara untuk memastikan hak-hak perlindungan sosial dapat terpenuhi secara menyeluruh,” ujar Wahyu di hadapan peserta RAKERNAS.
Peserta seminar terlihat antusias dan aktif berdiskusi, terutama terkait implementasi pengawasan kepatuhan perusahaan dan penguatan advokasi berbasis data di lapangan. Seminar ini menegaskan pentingnya sinergi lintas lembaga demi tercapainya Universal Coverage Jamsostek sebagai bagian dari visi besar menuju Indonesia Emas 2045(*)red