Sekretaris DPC CAPA dan wakil Dpd Tipikor kota Subulussalam Desak Inspektorat Investigasi Kegiatan Kepala Desa Bukit Alim

Indonesiainvestigasi.com

 

SUBULUSSALAM, 6 Mei 2025 — Sekretaris Cendekiawan Anak Pahlawan (CAPA) Trimatra DPC Kota Subulussalam, Erwin Kombih,dan buyung kadri selaku wakil ketua lp tipikor nusantara dpd kota subulussalam, mendesak pihak Inspektorat Kota Subulussalam dan dinas terkait untuk segera turun tangan melakukan investigasi terhadap berbagai kegiatan pembangunan di Desa Bukit Alim, Kecamatan Longkib, yang dinilai sarat masalah dan minim transparansi.

 

Bacaan Lainnya

Menurut Erwin, sejumlah proyek desa menunjukkan ketidakwajaran, mulai dari pekerjaan yang mangkrak hingga dugaan penggunaan bahan bekas dalam pembangunan. “Proyek-proyek yang dilaksanakan pemerintah desa tidak menunjukkan progres jelas dan terkesan asal-asalan,” tegasnya.

 

Sorotan Terhadap Pernyataan Kontroversial Kepala Desa Buyung kadri juga menyoroti beberapa pernyataan Kepala Desa Bukit Alim yang dinilai tidak pantas dan mencerminkan sikap arogan, di antaranya:

1. Mengklaim pembangunan drainase rusak sebagai “aspirasi pribadi” atau hasil dana pribadi.

2. Karena banyak nyamuk nya program titipan yang justru membebani keuangan desa.

3. Menyatakan ketidak ketertarikan terhadap jabatan: “Siapa yang mau jadi kepala desa silakan ambil, saya juga tidak keberatan.”

4. Mengabaikan kritik media: “100 kali pun sehari diberitakan tidak apa-apa, saya tiap tahun diberitakan.”

5. Meremehkan profesi jurnalis dengan dalih usia: “Saya tidak mengenal kalian sebagai wartawan, mungkin karena faktor usia saya yang sudah mencapai 62 tahun.”

7. Tidak ingin di konfirmasi atau memberikan keterangan karna ini hari libur hari sabtu dan minggu itu hari libur saya.

 

Pernyataan-pernyataan ini tidak hanya dianggap merendahkan profesi jurnalis, tetapi juga memperlihatkan sikap tidak bertanggung jawab terhadap jabatan publik yang diemban.

 

Proyek Bermasalah di Desa Bukit Alim Beberapa proyek yang menjadi sorotan antara lain:

Pembangunan Gedung Tiga Pintu senilai Rp120.202.000, hingga kini belum rampung terutama di bagian belakang bagian bangunan.

Balai Pengajian dengan anggaran Rp117.992.000, masih menyisakan dua sisi dinding, plafon, dan teras yang belum dikerjakan. Warga bahkan menyebut pembangunan sempat dilanjutkan secara swadaya dengan penggunaan bahan bekas.

Drainase yang rusak meski belum selesai dikerjakan, namun oleh kepala desa diklaim sebagai proyek yang menggunakan dana pribadi.

 

BPG Tidak Pernah Dilibatkan

Ketua BPG Bukit Alim, Musdin, yang dikonfirmasi oleh Erwin Kombih, menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan desa. Bahkan, menurut Musdin, salinan APBDes 2024 tidak pernah diberikan kepada BPG, apalagi ditandatangani. Hal ini sudah dilaporkan ke kecamatan, namun hingga kini belum ada tanggapan.

 

Desakan Investigasi Menyeluruh

Dengan berbagai permasalahan yang muncul, Erwin Kombih dan buyung kadri menegaskan bahwa sudah saatnya Inspektorat dan dinas teknis lainnya segera melakukan investigasi menyeluruh. “Kami meminta adanya transparansi dan akuntabilitas dari pihak desa. Ini penting demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan desa,” pungkasnya.

 

 

 

Jusmadi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *