Indonesia Investigasi
Puasa Ramadan pertama kali diwajibkan kepada umat Islam pada tahun 2 Hijriyah (624 Masehi), setelah Nabi Muhammad ﷺ hijrah ke Madinah. Kewajiban ini ditetapkan melalui wahyu dalam Surah Al-Baqarah ayat 183-185, yang menyatakan bahwa puasa juga telah diwajibkan kepada umat-umat sebelumnya.
Puasa Sebelum Islam
Sebelum datangnya Islam, beberapa umat terdahulu juga memiliki tradisi puasa, meskipun bentuk dan aturannya berbeda, seperti:
- Umat Nabi Musa (Bani Israil) – Mereka menjalankan puasa sebagai bentuk penyucian diri dan peringatan atas peristiwa penting, seperti puasa pada Hari Asyura.
- Umat Nabi Isa (Nasrani awal) – Mereka memiliki tradisi puasa yang mirip dengan puasa dalam Islam, namun dengan aturan yang berbeda.
- Bangsa Arab Jahiliyah – Sebelum Islam, orang-orang Arab sudah mengenal puasa, terutama pada Hari Asyura (10 Muharram), yang kemudian dalam Islam menjadi puasa sunnah.
Perkembangan Puasa dalam Islam
- Awal Puasa dalam Islam – Sebelum diwajibkan puasa Ramadan, umat Islam sudah dianjurkan berpuasa pada Hari Asyura dan beberapa hari lainnya.
- Turunnya Perintah Puasa Ramadan – Pada bulan Sya’ban tahun ke-2 Hijriyah, Allah mewajibkan puasa Ramadan selama satu bulan penuh bagi umat Islam.
- Kemudahan dalam Puasa – Awalnya, umat Islam boleh memilih antara berpuasa atau memberi makan orang miskin. Namun, kemudian diwajibkan bagi yang mampu dan hanya orang yang memiliki uzur (seperti sakit atau dalam perjalanan) yang diberi keringanan.
- Penyempurnaan Aturan – Pada awalnya, umat Islam hanya boleh makan dan minum sampai tidur di malam hari. Jika sudah tidur, mereka harus berpuasa hingga malam berikutnya. Kemudian, Allah memberikan kelonggaran sehingga boleh makan dan minum hingga waktu fajar (sebelum Subuh), sebagaimana aturan puasa yang kita jalankan sekarang.
Puasa Ramadan Hingga Sekarang
Sejak diwajibkan pada tahun ke-2 Hijriyah, puasa Ramadan terus dilaksanakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai kewajiban agama, puasa juga memiliki manfaat spiritual, sosial, dan kesehatan.
Puasa Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih kesabaran, meningkatkan ketakwaan, serta mempererat hubungan dengan Allah dan sesama manusia.(*)