Karang Intan, Kalimantan Selatan – Ribuan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan memenuhi Masjid At-Taubah Lapas untuk memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah pada Selasa (13/2). Acara dimulai dengan pembacaan syair maulid habsyi yang disertai tabuhan rebana oleh warga binaan, dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran sebagai pembuka kegiatan peringatan Isra Mikraj di Lapas Narkotika yang beralamat di Jalan PM Noor Desa Lihung Karang Intan.
“Marilah kita bersama-sama mendengarkan dan merenungkan apa yang akan disampaikan oleh penceramah. Segala hal yang beliau sampaikan, kita ambil hikmahnya sebagai bekal untuk menjalani kehidupan,” ujar Kepala Lapas Narkotika Karang Intan, Wahyu Susetyo, dalam sambutannya.
Kegiatan peringatan Isra Mikraj di Lapas Narkotika Karang Intan mengusung tema “Isra Mikraj sebagai momentum dalam kehidupan untuk tetap tawadhu dan bertaqwa”, dengan menghadirkan penceramah, Ustaz H. Badarudin. Beliau memberikan tausiah dan kisah hikmah atas peristiwa bersejarah bagi umat muslim di seluruh dunia.
“Isra Mikraj adalah perjalanan Nabi dalam semalam untuk menerima perintah salat lima waktu dari Allah SWT. Keberadaan salat sangat penting, sehingga Nabi harus menghadap langsung menerima perintah tersebut. Jika kita melaksanakan, akan mendapat pahala dengan imbalan surga, namun jika kita lalai, akan mendapatkan dosa dan neraka sebagai imbalannya,” tegas beliau.
Beliau juga mengisahkan peristiwa Isra Mikraj yang dialami Nabi Muhammad SAW, beserta berbagai hikmah yang dapat dijadikan pelajaran hidup untuk tetap tawadhu dan bertaqwa.
Ribuan warga binaan terlihat khusyuk menyimak berbagai hal yang disampaikan penceramah, termasuk kisah pertemuan Nabi Muhammad dengan para nabi dan peristiwa selama perjalanan menuju langit.
“Kami sangat bersyukur Lapas Narkotika Karang Intan menyelenggarakan peringatan Isra Mikraj, dan kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kami, khususnya dalam melaksanakan salat lima waktu,” pungkas salah seorang warga binaan, Handoko.
(Rhn)