Repro Aceh: Minta Walikota Subulussalam Batalkan Pelatihan Perangkat Desa di Medan, Ini Pemborosan Anggaran!!!

Indonesiainvestigasi.com

 

Subulussalam, Aceh – Relawan Prabowo Aceh melalui Sekertarisnya ADI Subandi menyampaikan Walikota Subulussalam harusnya tetap efisien menggunakan anggaran sebagaimana pesan Presiden Prabowo untuk melakukan efisiensi anggaran. Melakukan pelatihan pertukangan dan perbengkelan sampai di Kota Medan Sumatera Utara di Hotel Mewah menuai kritik tajam dari relawan Prabowo Aceh Tersebut. Banyaknya sejumlah Hotel di Propinsi Aceh l, serta banyaknya tenaga ahli, jangan mengkambinghitamkan Pelatihan untuk lahan korupsi? Ujar Adi Subandi Relawan Prabowo Aceh tersebut.

 

Bacaan Lainnya

Menghabiskan dana hingga Rp 2,4 Miliar lebih, sebanyak 164 peserta dari 82 Desa yang ada di Kota Subulussalam, dengan hanya beberapa mata pelajaran pelatihan inikan pemborosan anggaran. Kita berharap pelatihan itu dibatalkan, jangan ada tekanan dari APH yang mengharuskan pelatihan dilaksanakan di Kota Medan Sumatera Utara.” Ujar relawan Presiden Prabowo tersebut mendesak Walikota Subulussalam. Platform Partai Gerindra menjunjung tinggi kebersamaan, membangun dari desa untuk Negeri. Bulan mengjabiakan anggaran Dana Desa secara pemborosan, tegas nya Lagi.

 

Diketahui pekan depan akan mengikuti program keterampilan pelatihan pertukangan dan teknisi kelistrikan di Hotel Radisson Internasional-Medan, Sumatera Utara, yang diselenggarakan oleh Global Edukasi Prospek (GenPro).

Yang mencurigakan lembaga pemberi pelatihan adalah lembaga yang baru didirikan di tahun 2024. Apakah benar kegiatan pelatihan perangkat desa progesional.

Terlihat surat undangan Global Edukasi Prospek (GenPro) Nomor. 003/GenPro/III/2025 tertanggal 03 Maret 2025. Biaya kontribusi pelatihan keterampilan sebesar Rp 30 juta yang terdiri pelatihan pertukangan sebesar Rp 15 juta dan pelatihan kelistrikan Rp 15 juta.

 

Masing-masing Desa hanya mengirimkan 1 orang utusan untuk mengikuti pelatihan pertukangan dan 1 orang peserta pelatihan kelistrikan. Jika ditotalkan ada 164 peserta dari 82 Desa se Kota Subulussalam, maka total biaya yang dikeluarkan Rp 2.4 miliar lebih.

 

Pelatihan itu akan berlangsung di Hotel Radisson Internasional – Medan, Sumatera Utara pada, 13-17 April 2025 atau 5 hari 4 malam, dengan susunan acara yang telah ditentukan.

 

Kepala Kampong Sikelang, Kecamatan Penanggalan, Ismail Anak Ampun saat ditemui awak medya Selasa (8/4/2025) membenarkan terkait dengan adanya kegiatan pelatihan tersebut. Ia mengakui telah menerima undangan dari lembaga GenPro dan telah melunasi semua biaya pelatihan sebesar Rp 30 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2025 .

 

“Undangan sudah kami terima, dan untuk biaya pelatihannya kita juga sudah transfer langsung ke lembaga penyelenggara,” kata Kepala Desa Sikelang, Ismail Anak Ampun.

 

Menurutnya, sesuai dengan undangan yang ia terima, pelatihan itu mulai dilaksanakan 13 April 2025,” karena diundangan mulai dilaksanakan tanggal 13 April, mungkin tanggal 12 April warga kita akan berangkat ke medan untuk mengikuti pelatihan tersebut,” ujarnya.

 

Dikatakannya, kegiatan pertukangan dan teknisi kelistrikan itu sangat dibutuhkan di Desanya. Ia berharap melalui pelatihan tersebut, warganya dapat menginplementasikan keterampilan dan pengetahuan yang didapatkan untuk memberdayakan desa.

 

Diduga Keterlibatan APH, Kadis DPMK dan Para Camat ikut serta menseposnsori mensisati para kepala kampong untuk kegiatan pelatihan untuk dilaksanakn di Kota Medan. Hingga perlu diakukan penyelidikan intensif.

 

Kita Minta DPRK dari Partai Gerindra Kota Subulussalam untuk mengkawal proses pelatihan desa, penggumaan anggaran dana desa, jangan hanya menumpang di Partai Gerindra teenyata aikapnya Datang, susuk dan siam tidak bersuara. Anggaran dana desa dapat berpotensi penyelewengan sisitematis apabila tidak dikawal. Kami juga berharap kepada Dek Pad Ketua DPW Gerindra Wakil Gubernur Aceh untuk turun tangan atas dugaan penghamburan hamburan Dana miliaran desa tersebut.

 

Dana Desa Sebaiknya digunakan untuk kemakmuran desa dan bebas dari intervensi siapa saja. APH dan CAMAT JANGAN MELAKU

 

 

 

Jusmadi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *