Rektor USK: Minta Mahasiswa Harus Memahami Arus Politik

Indonesia Investigasi 

Banda Aceh – Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Kota Banda Aceh periode 2022 – 2026 Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU, mengajak Mahasiswa untuk lebih perduli dan paham dengan situasi Politik, dan juga jangan terlalu vokal dalam mengunggulkan salah satu Paslon apalagi sampai terang-terangan melakukan kampanye didalam Kampus, tidak seharusnya institusi pendidikan dijadikan ladang Politik bagi mereka yang punya kepentingan.

“Sebagai Mahasiswa harus cerdas dalam memposisikan diri dalam mengaahadapi situasi menjelang Pilkada serentak 2024 ini, Pola pikir yang kritis dan dengan paradigma yang baik harus bosa dikedepankan oleh seorang mahasiswa sebagai pengawal Demokrasi” ujar Prof. Dr. Marwan. Minggu 17/11/2024).

Mahasiswa harus dapat bersikap netral tidak condong terhadap salah satu calon, tetapi juga tidak bersikap acuh terhadap Pilkada 2024 ini. yang mana mahasiswa sebagai kelompok Intelektual haurs memandang momentum Pilkada sebagai hal penting yang berbeda dari momen-momen sebelumnya,

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu, di tahun politik ini, mahasiswa sebaiknya memilah terlebih dahulu berbagai informasi yang ada. Termasuk informasi yang beredar di media sosial (medsos). Informasi yang didapatkan setiap menit maupun detik sebaiknya terlebih dahulu melalui berbagai kajian yang mendalam untuk menarik sebuah kesimpulan.

“Dalam hal ini mahasiswa harus cerdas dalam menerima apapun informasi agar tidak mudah tersulut emosi atau terprovokasi dengan berita-berita atau isu-isu yang belum jelas sumbernya,” sambungnya.

Mahasiswa juga dinilai sebagai penguat moral bangsa. Pada Pilkada kali ini, mahasiswa diharapkan mampu memiliki moral yang baik, menjadi teladan dan juga bisa memberikan dampak positif di masyarakat. Tidak hanya itu, mahasiswa juga sebagai penjaga nilai atau menyebarkan nilai-nilai luhur yang selama ini diakui secara universal. Contohnya kejujuran, empati, keadilan, tanggung jawab, dan lainnya.

Namun, di tengah kelompok intelektual ini masih ada pandangan apatis terhadap politik yang ada di Indonesia khususnya Aceh, contohnya pada Pemilu 2024 yg lalu, Mahasiswa masih banyak yang memilih menjadi golongan putih (golput) atau tidak menggunakan hak pilihnya.

“Semestinya, mahasiswa harus bisa memberikan pemahaman tentang apa itu demokrasi kepada masyarakat, bukan malah membantu menyebarkan luaskan pandangan tentang apatisme (golput), Hal ini akan sangat merugikan bangsa Aceh sendiri kedepannya.(Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *