Ramli Minta Operasional PT AJB di Stop, Tanggung Jawab Atas Korban Kecelakaan Meninggal Dunia

Indonesia Investigasi

Meulaboh – Ketua Komisi I DPRK Aceh Barat, Ramli, SE. mengucapkan Belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang di tinggalkan atas kejadian kecelakaan yang ditabrak oleh kendaraan truk pengangkutan batu bara yang menggunakan jalan umum lintasan Kabupaten Aceh Barat pada perusahaan PT. Agrabudi Jasa Bersama (AJB), Kamis (16/01/2024).

“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, saya Ramli SE Ketua Komisi I DPRK Aceh Barat mengucapkan Duka Cita sangat atas kejadian yang menimpa keluarga pak Bismi, semoga beliau di berikan tempat yang paling indah di sisi Allah SWT,” ucap Ramli.

dirinya menegaskan bahwa Operasional Hauling PT AJB harus di stop karena banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas hauling batu bara tersebut.

Bacaan Lainnya

“Hauling harus di stop dulu karena hal yang terjadi bukan kecil tapi menghilangkan nyawa orang lain, kemudian wajib bertanggung jawab dengan penuh atas kejadian tersebut,” tegas Anggota DPRK Dapil 4 Aceh Barat.
Ramli juga meminta agar pihak kepolisian mengusut kasus ini hingga tuntas.

“kita minta pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini sampai dengan selesai, karena ini menyangkut dengan hilangnya nyawa seseorang akibat kejadian kecelakaan itu.”bebernya.

Hal ini semakin memperkuat tuntutan agar pemerintah daerah segera mengevaluasi izin operasional perusahaan tambang tersebut.

“Dalam waktu dekat, kami akan memanggil perushaan tersebut terkait beberapa persoalan Perusahaan yang banyak menimbulkan mudhrat dari pada manfaatnya.” Tegasnya Kembali.

Ia juga menyebutkan, selama ini ruas yang digunakan merupakan jalur padat pengguna jalan baik roda dua dan roda empat.

“Seharusnya PT. AJB harus mampu membangun jalan hauling sendiri,ini bukan PT. AJB saja, PT. IPE juga begitu, mereka harus mampu buat jalan sendiri,.”ujar Ramli.

Sebut Ramli, apabila dua perusahaan ini tak mampu membangun jalur hauling sendiri, dirinya mempersilahkan kedua perushaan itu angkat kaki dari Aceh Barat.

“kalau tidak mampu buat jalur sendiri, silahkan kan angkat kaki dari Aceh Barat. Kami juga siap datangkan investor lain kemari, bukan kami anti invetasi, namun harus mengikuti peraturan yang ada yang berdampak positif bukan malah banyak negatifnya.”imbuh Ramli.

Diakhir perbincangan, Ramli.,SE menyebutkan, banyak infrastuktur yang hancur sekarang, apalagi dua ruas jalan utama di kecamatan Kaway XVI dan kecamatan Meureubo karena digunakan untuk hauling batu bara.

“ruas jalan banyak yang rusak, warga juga mengeluh akibat debu batu bara selama ini akibat pengangkutan dijalur yang mereka gunakan.”demikian ucap Ramli.,SE

Nobi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *