Penulis : Muhammad Fiqram
Indonesia Investigasi
Kasus dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat di PT Pertamina Patra Niaga semakin menyita perhatian publik. Selain mencoreng citra perusahaan pelat merah yang menjadi andalan pasokan energi nasional, kasus ini juga menambah luka bagi masyarakat yang tengah bergulat dengan kesulitan ekonomi.
Muhammad Fiqram, seorang Putra Budaya Indonesia, menyatakan bahwa kasus korupsi di tubuh Pertamina ini sangat melukai hati masyarakat. Menurut Fiqram, masyarakat kini merasa semakin terpinggirkan karena penyalahgunaan kepercayaan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang seharusnya menjadi pengelola sumber daya negara demi kepentingan bersama.
“Ini sangat memprihatinkan. Di tengah kesulitan ekonomi yang dirasakan banyak lapisan masyarakat, seharusnya perusahaan besar seperti Pertamina bisa menjadi solusi. Namun kenyataannya, kasus ini justru memperburuk keadaan. kasus ini benar-benar melukai hati masyarakat Indonesia” ujar Fiqram dengan tegas.
Kasus korupsi yang terjadi di PT Pertamina Patra Niaga tersebut mengungkap adanya praktek suap dan mark-up dalam pengadaan bahan bakar dan distribusi energi yang merugikan negara dalam jumlah yang sangat fantastis. Kejadian ini mengundang protes keras dari berbagai pihak, terutama di tengah harga bahan bakar yang semakin melonjak dan beban ekonomi yang kian terasa oleh masyarakat.
Fiqram menambahkan bahwa tindakan korupsi semacam ini tidak hanya mencoreng nama baik Pertamina sebagai badan usaha milik negara, tetapi juga semakin menambah jarak antara pemerintah dan rakyat. “Ketika rakyat merasa tidak ada yang berpihak pada mereka, kepercayaan terhadap lembaga-lembaga negara akan semakin terkikis. Pemerintah harus tegas dalam menuntaskan kasus ini dan memberikan sanksi yang berat agar tidak ada lagi yang berani bermain-main dengan kepercayaan rakyat,” tuturnya.
Sebagai informasi terbaru, aparat penegak hukum telah menetapkan beberapa pejabat dari PT Pertamina Patra Niaga sebagai tersangka dalam kasus ini. Proses penyelidikan yang tengah berjalan diharapkan bisa membawa keadilan bagi seluruh pihak yang dirugikan, terutama masyarakat yang merasakan dampak langsung dari kebijakan dan tindakan koruptif tersebut.
Masyarakat pun kini menunggu langkah konkret dari pihak berwenang untuk memastikan agar kasus serupa tidak terulang di masa depan dan agar Pertamina bisa kembali menjalankan fungsinya dengan baik sebagai penyedia energi yang aman dan terjangkau bagi rakyat Indonesia.
Dahrul
