Indonesia investigasi
Bireuen, Aceh – Kabar berhembus bahwa terjadi penangkapan terhadap oknum dari salah satu Pasangan Calon (Paslon) membagikan uang ke rumah warga guna mendukung salah satu paslon mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) disalah satu desa dalam Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen, Senin (25/11/2024).
Dibalik kejadian tersebut sebahagian warga berasumsi lain, ini disebabkan karena beberapa pekan lalu dikeluarkannya sayembara untuk menangkap oknum melakukan tindakan money politik khususnya di Kabupaten Bireuen.
Salah seorang warga di Kecamatan Gandapura tidak ingin disebutkan namanya beranggapan bahwa, ini karena adanya statement dikeluarkan oleh salah seorang anggota DPR RI untuk menangkap pelaku money politik dan diberikan hadiah sebesar 50 juta rupiah atau diberangkatkan umrah, ini barang kali menjadi pemicu dan semangat masyarakat untuk berlomba-lomba memenangkan sayembara tersebut.
“Menyoe ta kalen di daerah laen pih mesyuhu masalah geu jok peng ke masyarakat, tapi hana karu lage di Bireuen nyoe (Kalo kita melihat di daerah laen juga masalah pembagian uang kepada masyarakat, tetapi tidak ribut seperti di Bireuen ini), ucap beliau.
Tambahnya lagi, menyoe hana hadiah nyan, hana so yak peuhek droe untuk jak drop ureng rata gampong, ulon tuan meu pike chit pu keuh nyoe na saboh propaganda dalam kejadian nyoe? di meupakat aju sabe kedroe-droe untuk merempok peng 50 juta (Seadainya tidak ada hadiah itu, tidak ada yang mau capek untuk menangkap orang lain tiap kampung, saya berpikir juga apakah ada propaganda dalam kejadian ini? Mereka bekerjasama untuk mendapatkan uang sebesar 50 juta).
Apakah hadiah tersebut hanya iming-iming saja.? Atau kah sang aktor berani bersumpah demi Nama Allah hanya untuk kepentingan yang menguntungkan pribadi atau kelompok. Itu akan terjawab setelah Pilkada selesai.
Walaupun sebelumnya sebuah video dan foto yang beredar di masyarakat saat salah satu paslon membagikan uang kepada kepada peserta kampanye yang jelas-jelas melanggar aturan Pemilu.
Kita sering membaca bahwa politik itu kejam, mungkin ada saja orang yang menjalankan politik secara masif untuk mendapatkan dukungan terhadap Paslon yang didukungnya.
Semoga dalam Pilkada Bireuen ini, kita bisa mendapatkan pemimpin yang benar – benar perduli kepada masyarakat miskin dan anak yatim serta mempunyai jiwa sosial yang tinggi dalam menjalankan roda pemerintahan yang baik, bukan hanya pemimpin yang muncul disaat menjelang Pilkada, namun lebih daripada itu pemimpin yang mengerti terhadap kebutuhan masyarakat.*
Teuku Fajar Al-Farisyi