Indonesia Investigasi
Sigli — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIB Sigli menggelar Posyandu di klinik Lapas, sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak binaan dan mendukung program kesehatan di dalam Lembaga Pemasyarakatan, Senin (21/10/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh petugas kesehatan dari Pukesmas Kecamatan Pidie, Warga Binaan yang memiliki Balita, dan Kepala Lapas Perempuan Sigli, Endang Margiati didampingi oleh Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Kegiatan Kerja, Shinta Aneta dan kasubsi Perawatan, Khasyatun Hikmah.
“Kegiatan Posyandu ini sangat penting untuk memastikan bahwa ibu dan anak binaan mendapatkan perhatian kesehatan yang memadai. Kami ingin memberikan akses layanan kesehatan yang baik meskipun mereka berada di dalam Lapas.” ujar Endang saat memantau langsung pelaksanaan kegiatan Posyandu.
Dalam kegiatan Posyandu, anak-anak binaan mendapatkan pemeriksaan tumbuh kembang, imunisasi, serta penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan pola makan yang sehat. Posyandu ini juga memberikan kesempatan bagi ibu-ibu untuk berkonsultasi dengan petugas kesehatan mengenai masalah kesehatan yang mereka hadapi.
Seorang warga binaan mengungkapkan rasa syukurnya atas kegiatan ini. “Saya merasa diperhatikan. Kegiatan ini membantu kami untuk lebih memahami kesehatan dan cara menjaga tubuh kami,” ujar salah satu warga binaan.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Kegiatan Kerja, Shinta Aneta menjelaskan bahwa kegiatan Posyandu ini merupakan bentuk kepedulian Lapas terhadap kesehatan ibu dan anak binaan sehingga dapat dipastikan mereka mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.
“Melalui posyandu ini, pihak Lapas dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara berkala, sehingga dapat mencegah terjadinya stunting dan masalah kesehatan lainnya,” tambah Shinta.
Kegiatan Posyandu di Lapas ini mendapat sambutan positif dari Dinas Kesehatan, yang menyatakan bahwa program ini merupakan langkah penting dalam integrasi kesehatan di dalam sistem pemasyarakatan. Diharapkan, melalui program ini, warga binaan dapat mendapatkan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan, serta berkontribusi pada upaya rehabilitasi yang lebih menyeluruh.
Dengan langkah ini, Lapas Perempuan Kelas IIB Sigli menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya memfokuskan pada aspek hukuman, tetapi juga pada rehabilitasi dan kesehatan para warga binaan. Kegiatan serupa direncanakan akan digelar secara berkala untuk memastikan keberlanjutan program kesehatan di dalam Lapas.
Alimurtazha