Indonesia Investigasi
LAMPUNG UTARA, Minggu 22 Juni 2025 – Indonesiainvestigasi.com – Terkait dugaan penganiayaan terhadap seorang santri bernama BS di Pondok Pesantren Wali Songo, Kecamatan Abung SelatanBeberapa waktu lalu.
Salah satu media lokal mencoba mengcounter dengan narasi yang justru berpotensi memutarbalikkan fakta Dalam berita tandingan tersebut, pihak pengurus pondok seolah berusaha melemahkan keseriusan kasus ini dengan menyebut bahwa insiden yang terjadi hanyalah perkelahian biasa antar santri bukan penganiayaan.
Sangat disayangkan, narasi tersebut tidak mencerminkan fakta yang ada di lapangan. Padahal, berdasarkan dokumentasi eksklusif yang dimiliki termasuk rekaman pengakuan langsung dari pihak korban dan sejumlah saksi santri lainnya, penganiayaan terhadap BS terjadi secara sistematis dan terencana.
Korban mengaku kepada tim investigasi bahwa dirinya dua kali dipanggil oleh kakak kelasnya, sebelum akhirnya terjadi aksi penganiayaan oleh lima santri senior di dalam asrama pondok pesantren.
Ironisnya, lokasi kejadian sudah terlebih dahulu disiapkan dengan CCTV yang ditutup menggunakan jubah, menandakan unsur kesengajaan dan perencanaan.
“Saya dipanggil dua kali. Yang kedua langsung dikeroyok di dalam asrama. CCTV-nya sudah ditutup pakai jubah sebelum kejadian,” ungkap BS, santri korban penganiayaan.
Kasus ini sendiri sudah resmi dilaporkan oleh orang tua korban ke Polres Lampung Utara beberapa hari lalu dan kini tengah dalam proses penanganan kepolisian.
Media menilai bahwa upaya pengurus pondok memberikan pernyataan yang cenderung melawan data serta dokumentasi yang kami miliki adalah langkah yang tidak bijak dan justru dapat mengaburkan keadilan bagi korban.
Sebagai media yang berkomitmen pada kebenaran dan integritas jurnalistik, kami akan terus mengawal kasus ini hingga terang benderang dan mendapatkan penanganan hukum yang adil.
YB / Red
