Indonesia Investigasi
PIDIE JAYA – Indonesiainvestigasi.com -Dengan kepengurusan baru periode 2025–2030, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pidie Jaya diharapkan mampu menjawab tantangan kebutuhan darah sekaligus tampil sebagai garda terdepan dalam pelayanan kemanusiaan di daerah.
Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi, S.Sos., M.M., menegaskan bahwa PMI merupakan ladang pengabdian, bukan keuntungan.
“PMI bukan ladang uang, tetapi tempat menghibahkan waktu dan tenaga untuk kemanusiaan. Dengan hadirnya energi baru, kita tidak boleh lagi mendengar kabar kekosongan darah di RSUD,” ujarnya tegas.
Senada dengan itu, Ketua PMI Aceh, Murdani Yusuf, mengingatkan bahwa PMI memikul tanggung jawab besar dalam pemenuhan kebutuhan darah, meskipun masih ada daerah yang belum memiliki Unit Transfusi Darah (UTD).
“PMI bukan wadah mencari uang, melainkan tempat membantu sesama tanpa membedakan golongan, sesuai tujuh prinsip dasar palang merah. Kami berharap Dewan Kehormatan dapat mengawasi pengurus PMI Pidie Jaya agar tetap berjalan sesuai regulasi dan kode etik,” pesannya.
Sementara itu, Ketua PMI Pidie Jaya yang baru dilantik, Irwan Ibrahim, menegaskan komitmennya untuk membangkitkan PMI sebagai wadah kemanusiaan.
“PMI akan kita bangkitkan sebagai penyedia darah bagi saudara-saudara kita. InsyaAllah ke depan kami akan menggerakkan berbagai program kemanusiaan yang bersinergi dengan pemerintah serta menjalin kerja sama lintas sektor, baik di Aceh maupun di luar Aceh,” katanya.
Prosesi pelantikan kepengurusan PMI Pidie Jaya berlangsung khidmat, dihadiri jajaran pengurus PMI Aceh serta Bupati Pidie Jaya. Pada kesempatan itu, Irwan juga mengajak seluruh jajaran untuk berpegang pada slogan “PMI Pidie Jaya Sejahtera, Peduli, Tangguh.”
Reporter:
Arju Na Fahlefi