Indonesia investigasi
Aceh Tengah, Aceh – Tanggapi informasi melalui pemberitaan media, diduga Kepala Desa (Kades) atau sebutan di Tanah Gayo namanya Reje Kampung Lut Jaya Kabupaten Aceh Tengah ancam bunuh wartawan karena beritakan indikasi pembangunan tidak sesuai sumber anggaran negara.
Pemimpin Redaksi (Pemred) media Indonesia Investigasi dot com (IIC), Syahrudin Adi Putra, SHM menyebutkan, Reje Kampung atau Kades Lut Jaya diduga telah langgar Undang-undang (UU) nomor 40 tahun 1999 tentang Pers dan juga berpotensi langgar pasal pengancaman atau intimidasi pada Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
“Untuk pasal KUHP, itu kalau Kabiro Angkaranews Aceh Tengah melanjutkan ke ranah hukum terhadap perilaku Reje Kampung Lut Jaya aktif tersebut kepada dirinya,” ujar Syahrudin Adi Putra, akrab disapa Adi melalui rilisnya, Selasa, 03 September 2024.
Ia berkebetulan saat ini sedang berada diwilayah Tengah, Aceh itu sedang bertugas pengembangan dan monitoring menilai, tindakan terkesan arogan dan membabi buta terbakar amarah atau emosi itu tidak pantas ditampilkan oleh seorang pemimpin masyarakat atau pemimpin publik itu.
“Tidak ada bagi kita manusia ini tanpa kealpaan dalam menempatkan kebijakan dan program kerja selaku pemegang kendali pimpinan pemerintahan ditingkat desa, namun hal itu butuh kontrol sosial dan publik karena bersumber dari anggaran negara, bersikaplah bijak saat dikritik untuk perubahan,” jelas Pimred media IIC.
Pimred media IIC menilai, dikritik atau disorot pembangunan dari uang negara merupakan salah satu upaya perubahan menuju perbaikan ke arah lebih baik serta kedepannya agar teliti dan hati-hati dalam penggunaan uang negara tidak pada tempatnya atau tidak sesuai aturan berlaku.
“Kecuali memang ada indikasi unsur sengaja lakukan penyimpangan dan penyalahgunaan anggaran negara untuk kepentingan pribadi dan kelompok, hal itu wajar marah dan arogan karena terusik dan berpotensi mencuat ke publik hingga ke ranah hukum,” kata Adi seraya senyum tipis.
Syahrudin Adi Putra mengajak dan menghimbau kepada semua pihak, terutama pejabat dan pemimpin publik agar bersikap bijaksana atas kritikan dan sorotan terhadap pengelolaan dan realisasi anggaran negara karena itu memang sudah sewajarnya dilakukan, terutama oleh media karena merupakan salah satu pilar negara terhadap akses keterbukaan informasi publik.
“Hadapi pihak media atau wartawan tidak perlu atau tidak harus membekingi diri dengan oknum-oknum para pihak agar terkesan seolah akan menang atau menakut-nakuti wartawan, hal itu akan jadi bumerang lebih besar kedepannya,” tegas Pimred media IIC mengakhiri.*
Pak Jon/Sir Ali