Pesantren Ramadan 1445 H: Memperkuat Karakter Religius Warga Binaan di Lapas Narkotika Karang Intan

Indonesiainvestigasi.com

Karang Intan, Kalimantan Selatan – Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan menggelar Pesantren Ramadan 1445 Hijriah bagi warga binaannya, pada Selasa (12/3). Kegiatan ini, yang berlangsung di Masjid At-Taubah, bertujuan tidak hanya untuk mengisi waktu selama Ramadan tetapi juga untuk memperkuat karakter religius bagi warga binaan selama berada di Lapas Narkotika Karang Intan.

Kepala Seksi Bimbingan Narapidana, Rahmat Pijati, mewakili Kepala Lapas Narkotika Karang Intan, Wahyu Susetyo, membuka secara resmi kegiatan. Ia meminta agar seluruh peserta mengikuti pesantren Ramadan dengan sungguh-sungguh untuk meraih manfaat dari kegiatan tersebut.

“Ikutilah kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, perhatikan setiap materi yang disampaikan oleh pemateri. Ilmu yang dipelajari dalam pesantren Ramadan ini diharapkan dapat diterapkan, baik selama menjalani pembinaan di Lapas maupun setelah kembali bersama keluarga dan masyarakat di luar,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Pesantren Ramadan yang diadakan oleh Lapas Narkotika Karang Intan akan berlangsung selama 12 hari, dari Selasa (12/3) hingga Sabtu (23/3), dengan jumlah peserta mencapai 140 warga binaan dari blok rehabilitasi. Mereka akan mendapatkan berbagai materi terkait penguatan karakter religius, pembelajaran membaca Al-Quran, tauhid, hadist, zakat, dan lainnya.

Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan materi dari Ustadz Reza Ramadhani Taufiqurrahman tentang cara melaksanakan salat dalam keadaan darurat. Warga binaan tampak antusias mengikuti materi, yang juga diikuti dengan sesi diskusi tanya jawab.

“Pesantren Ramadan di Lapas Narkotika Karang Intan sangat bermanfaat bagi kami. Materi-materi agama yang kami peroleh sangat berguna untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar salah satu peserta pesantren, Ali Wardana, setelah mengikuti materi pertama.

Pesantren Ramadan 1445 Hijriah di Lapas Narkotika Karang Intan diharapkan mampu meningkatkan ketakwaan dan keimanan warga binaan. Dengan pemahaman dan penerapan berbagai ilmu yang diperoleh, diharapkan akan tercipta kebersamaan, akhlak yang mulia, serta penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

(Rhn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *