Pekalongan, Jawa Tengah – Dalam rangka mempererat silaturahmi antar warga NU, Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kajen menyelenggarakan pertemuan rutin Naharul Ijtima’ di Masjid Al-Ikhlas, Dukuh Tambor, Desa Nyamok pada Hari Jum’at, 26 Januari 2024. Kegiatan tersebut dihadiri oleh para Pengurus MWC NU Kajen, Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Pekalongan, Ketua Ranting sekecamatan Kajen, serta tokoh masyarakat dan anggota NU setempat.
Pertemuan tersebut dimulai dengan bacaan Umul Kitab, dilanjutkan dengan Istighosah dan Tahlilan yang dipimpin oleh Kyai Kholil Ridwan Alhafids selaku Rais MWC NU Kajen. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari pengurus Ranting Desa Nyamok yang disampaikan oleh Ustads. Isro’i, selaku Rais Ranting NU Desa Nyamok. Ustads Isro’i menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam acara tersebut dan meminta maaf atas segala kekurangan yang terjadi.
Sambutan kedua disampaikan oleh Ketua MWC NU Kajen, KH. Ahmad Muzaki, yang menekankan pentingnya persatuan dan kerja sama dalam memajukan NU sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan persatuan warga NU, terutama di wilayah Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, menjelang musim Pemilihan.
Acara dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim yang dipandu oleh Ustads Shaiku, pengurus MWC NU Kajen, dan ceramah dari Bapak Drs. KH. Saiful Bahri selaku Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pekalongan. Dalam ceramahnya, KH. Saiful Bahri membahas pentingnya menjaga persatuan dalam bingkai NU dan mengatasi perbedaan pendapat dengan penuh hormat dan kesopanan. Beliau juga menekankan pentingnya saling menghargai dan menghormati perbedaan, serta menjaga keamanan dan kesatuan Negara Indonesia.
Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Drs. KH. Saiful Bahri.
Kegiatan Naharul Ijtima’ rutin digelar setiap dua minggu sekali pada setiap Hari Jum’at (Pahing) oleh MWC NU Kajen untuk mempererat hubungan antar umat dan memperkuat keimanan. Semoga kegiatan ini dapat memperkuat jaringan NU dan menjadikan organisasi ini semakin kuat dalam menghadapi isu-isu keagamaan dan kebangsaan di Indonesia.
(Hananto, SE)